Begini Penjelasan GKR Bendara, Putri Keraton Yogyakarta, Mengenai Asal Penamaan ‘Batik’ dan Peringatan Hari Batik Nasional
SLEMAN, BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Sedulur tahu nggak kalau kata batik itu asal muasalnya dari proses pembuatannya? Selain itu, batik juga memiliki bulan istimewa tersendiri.
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, sebagai Putri Keraton Yogyakarta sekaligus Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Widya Budaya menjelaskan secara rinci mengenai asal muasal kata batik yang digunakan untuk menyebut kain bermotif yang dibuat dengan alat bernama canting.
Ingin tahu kelanjutan penjelasannya? Simak informasi mengenai batik di bawah ini.
Pengertian Kata Batik
Dalam Podcast Rembug Rasa Putri Kedhaton, [Ep.8] Perjalanan Batik di Keraton Yogyakarta, GKR Bendara diwawancarai oleh GKR Hayu mengenai batik.
Secara umum, batik adalah pembuatan motif di atas kain dengan teknik hala rintang, yaitu pemberian lilin atau malam pada bagian-bagian tertentu kain.
Kemudian saat diberikan warna nanti, lilin-lilin penghalang tersebut bisa dibersihkan dan menghasilkan motif yang diinginkan.
Sedangkan untuk pengucapan batik, banyak yang berpendapat bahwa kata batik berasal dari tik atau nitik, yakni pekerjaan dengan tangan.
Lebih detailnya, pekerjaan nitik ini adalah teknik pembubuhan malam pada kain menggunakan canting.
Pembubuhan ini dilakukan dengan menitik-nitikkan malam pada kain hingga menghasilkan gambar detail yang indah, memiliki nilai seni, dan kaya akan filosofi.
Maka, kata batik bisa digunakan untuk merujuk teknik pembuatan motif pada kain ataupun motif hasil karya seni yang banyak ragam serta motifnya.
Bulan Batik Nasional
Disamping menjelaskan tentang asal muasal kata batik, GKR Bendara juga memaparkan tentang bulan batik nasional.
Tepatnya pada bulan Oktober tahun 2009, UNESCO, sebagai organisasi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang bertugas mengelola hal yang berkaitan dengan warisan budaya dunia, menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai warisan budaya dunia.
Keputusan ini dapat diartikan bahwa batik adalah produk budaya dan kekayaan negara yang eksistensinya diakui oleh dunia dan harus dijaga sedemikian rupa agar tidak hilang dan luntur.
Dalam menyikapi ini, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Setiap tanggal tersebut, pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk mengenakan batik.
Baca Juga: 7 Motif Batik Larangan yang Hanya Boleh Dipakai oleh Keluarga Keraton Yogyakarta
Kesimpulan
Batik berasal dari kata tik atau nitik yang artinya teknik menitik lilin pada kain dengan alat canting untuk menghasilkan gambar yang indah.
Eksistensi batik telah diakui oleh dunia sebagai produk warisan budaya yang harus dijaga.
Pemerintah Indonesia menetapkan 2 Oktober sebagai hari batik nasional, bersama dengan UNESCO yang menetapkan batik sebagai warisan budaya pada tanggal 2 Oktober.
Sumber:
Putri Kedhaton. (2020a, October 10). [Ep.8] Perjalanan Batik di Keraton Yogyakarta-Rembug Rasa Putri Kedhaton. YouTube.
Penulis: Wafiq Farihun Najihah, Mahasiswa Manajemen Pendidikan UNY yang sedang mencoba peruntungan dalam dunia kepenulisan.
Posting Komentar