Iklan Webinar Aku Wong Jawa
Webinar Aku Wong Jawa

Nguri-uri Budaya Jawi ing Era Digital

Temukan kembali jati diri dan kearifan luhur Jawa yang relevan hingga kini. Mari bersama kupas tuntas filosofi adiluhung di webinar eksklusif "Aku Wong Jawa".

Daftar & Bangkitkan Jiwamu!

Mengenal Apa Itu Tradisi Yasa Peksi Burak: Peringatan Isra Miraj di Keraton Yogyakarta

Daftar Isi

YOGYAKARTA, BABAD.ID | Stori Loka Jawa – Di Keraton Yogyakarta, ada sebuah tradisi unik yang selalu digelar untuk memperingati peristiwa Isra Miraj, yaitu Yasa Peksi Burak. 

Apakah sedulur pernah mendengar atau bahkan menyaksikannya secara langsung?

Tradisi Yasa Peksi Burak bukan sekadar upacara tetapi mengandung makna dan filosofi. Lalu, apa sebenarnya yang membuat tradisi ini begitu istimewa? Yuk, kita simak lebih dalam melalui artikel ini, Lur!

Baca Juga: 12 Kata-kata Ucapan Isra Miraj 2023 Singkat, Penuh Doa dan Menyejukkan Hati


Makna dan Filosofi Yasa Peksi Burak

Yasa Peksi Burak merupakan salah satu tradisi yang dilaksanakan di Keraton Yogyakarta untuk memperingati peristiwa Isra Miraj, yang jatuh setiap 27 Rejeb dalam kalender Jawa.

Dalam bahasa Jawa, “Yasa” memiliki arti membuat atau mengadakan. Sementara “Peksi” mengacu pada burung dan “Burak” yaitu Buraq, makhluk yang diyakini sebagai kendaraan Nabi Muhammad SAW saat melakukan perjalanan Isra Miraj.

Dengan demikian, Yasa Peksi Burak merupakan simbol perjalanan spiritual yang sangat penting dalam tradisi Keraton Yogyakarta dan mengingatkan umat Muslim tentang makna perjalanan Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: 21 Ide Lomba Memperingati Isra Miraj 2023 yang Kreatif dan Edukatif, Cocok untuk Anak Sekolah dan Madrasah


Prosesi Yasa Peksi Burak

Prosesi ini dilaksanakan di Bangsal Sekar Kedhaton, kawasan Keputren, dan dihadiri oleh Putri Dalem, GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, GKR Hayu, dan GKR Bendara, Sentana Dalem Putri (kerabat), dan Abdi Dalem Keparak (Abdi Dalem Putri).

Menariknya, seluruh pembuatan Peksi Burak hanya boleh dilakukan oleh perempuan.

  1. Pembuatan Peksi Burak

Peksi Burak terbuat dari kulit jeruk bali yang dibentuk menyerupai kepala, leher, tubuh, dan sayap Buraq. Peksi Burak dibuat sepasang, yaitu jantan dan betina.

Perbedaan antara keduanya terletak pada jengger (pial) yang dipasang pada Peksi Burak jantan, sementara Peksi Burak betina diberi poles merah pada paruhnya.

  1. Pembuatan Pohon Buah

Selain Peksi Burak, ada juga pohon buah yang dibuat sepasang untuk menjadi tempat bertenggernya Peksi Burak.

Pohon buah ini terdiri dari delapan jenis buah yang disusun secara berurutan (dari bawah ke atas), yaitu pisang raja berpasangan, rambutan, manggis, jeruk, apel, sawo, jeruk bali yang telah dikupas, dan salak.

Pohon ini juga dihiasi dengan untaian tebu yang dipotong-potong setebal 4 cm.

 

  1. Pembuatan Pohon Bunga

Prosesi selanjutnya yaitu membuat empat pohon bunga yang melambangkan taman surga. Pohon bunga ini dibuat oleh para Abdi Dalem Keparak (Abdi Dalem Putri).

Empat pohon bunga disusun menggunakan daun kemuning dan empat jenis bunga, yaitu kamboja putih, kamboja merah muda, kamboja kuning, dan patra menggala.

Pohon bunga ini dikelilingi oleh rangkaian bunga mawar putih, mawar merah, kenanga, dan potongan daun pandan.

  1. Arak-arakan Peksi Burak

Setelah dibuat dan didoakan oleh Abdi Dalem Kanca Kaji, rangkaian Peksi Burak dan pohon bunga diarak dari Keputren menuju Kagungan Dalem Masjid Gedhe.

Prosesi ini dilakukan dengan oleh Abdi Dalem Kanca Abrit, Kanca Kaji, dan Suranata. Setelah sampai di Masjid Gedhe, rangkaian Peksi Burak dan pohon bunga diserahkan oleh Abdi Dalem Pengulon.

  1. Pembacaan Riwayat Isra Miraj

Prosesi terakhir dari Yasa Peksi Burak yaitu dengan pengajian pembacaan riwayat dan sejarah peristiwa Isra Miraj di Serambi Kagungan Dalem Masjid Gedhe oleh Abdi Dalem Pengulon menggunakan bahasa Jawa.

Riwayat tersebut mengisahkan percakapan singkat antara Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril selama perjalanan Isra Miraj, serta pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa tersebut.

Prosesi ini biasanya dilaksanakan pada malam hari setelah salat isya. Setelah itu, rangkaian Prosesi Yasa Peksi Burak ditutup dengan membagikan buah-buahan kepada Abdi Dalem Pengulon dan para hadirin atau masyarakat yang hadir.

Baca Juga: Apakah Kegiatan Hajat Delem Keraton Yogyakarta Itu Bertentangan dengan Nilai Agama? Ini Penjelasan GKR Hayu dan GKR Bendara


Wujud Dakwah Islam

Selain sebagai bagian dari budaya, Yasa Peksi Burak juga berfungsi sebagai media dakwah Islam. Peringatan Isra Miraj mengingatkan umat Muslim akan kewajiban salat lima waktu.

Selain itu, tradisi ini juga mengandung unsur sedekah yang tercermin dari pembagian buah-buahan kepada masyarakat.

Dengan cara ini, Keraton Yogyakarta turut berperan dalam mengingatkan dan memperkenalkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat secara tidak langsung.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Rewang di Bantul-DIY Saat Masyarakat Jawa Memiliki Hajat Besar, Apakah di Daerahmu Masih Ada?


Kesimpulan

Tradisi Yasa Peksi Burak di Keraton Yogyakarta bukan hanya sekadar upacara, tetapi juga sarat dengan simbolisme yang mendalam mengenai spiritualitas dan dakwah Islam.

Melalui pembuatan Peksi Burak, pohon buah, dan pohon bunga, prosesi ini menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dalam Isra Miraj.

Bukan hanya itu, tradisi ini juga menjadi sarana untuk mengingatkan umat Muslim tentang pentingnya kewajiban salat lima waktu dan berbagi dengan sesama.

Dengan demikian, Yasa Peksi Burak tidak hanya merayakan peristiwa Isra Miraj, tetapi juga menjadi media untuk mempererat hubungan spiritual dan sosial dalam masyarakat.


Referensi

Iswanto, A. (2019). Keraton Yogyakarta dan Praktik Literasi Budaya Keagamaan Melalui Media Digital. Jurnal Lektur Keagamaan, 17(2), 321-348.

kratonjogja.id. Peksi Burak, Sarana Peringatan Isra Mikraj di Keraton Yogyakarta. Diakses pada 20 Januari 2025.

kratonjogja.id. Momentum Isra Mikraj, Keraton Yogyakarta Gelar Hajad Dalem Yasa Peksi Burak. Diakses pada 20 Januari 2025.

kratonjogja.id. Memperingati Peristiwa Isra Mikraj, Keraton Yogyakarta Gelar Tradisi Yasa Peksi Burak. Diakses pada 20 Januari 2025.

kratonjogja.id. Memperingati Isra’ Mi’raj dengan Yasa Peksi Burak. Diakses pada 20 Januari 2025.

kratonjogja.id. Yasa Peksi Burak Wawu 1953, Peringatan Isra Mikraj di Keraton Yogyakarta. Diakses pada 20 Januari 2025.


Penulis: Eva Ardelia Chitraloka, Junior Content Writer

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar

Webinar Aku Wong Jawa

Diskusi Buku: Lukisan Kaligrafi

"Lukisan Kaligrafi: Mengukir Spiritual, Memahat Estetika". Bersama inisiator Teras Baca Boja, Zakia Maharani.

Daftar Sekarang!

📣 Ikuti Tantangan Bulanan "Cerita dari KKN"! 📣

Bagikan pengalaman KKN-mu yang paling berkesan dan menangkan hadiah menarik setiap bulannya! Ini kesempatanmu untuk berbagi cerita inspiratif dan mendapatkan apresiasi.
Iklan Webinar Aku Wong Jawa
Webinar Aku Wong Jawa

Nguri-uri Budaya Jawi ing Era Digital

Temukan kembali jati diri dan kearifan luhur Jawa yang relevan hingga kini. Mari bersama kupas tuntas filosofi adiluhung di webinar eksklusif "Aku Wong Jawa".

Daftar & Bangkitkan Jiwamu!