Mengenal Rizki Kuncoro Malik, Abdi Dalem Termuda di Keraton Yogyakarta
YOGYAKARTA, BABAD.ID | Stori Loka Jawa – Bila berkunjung di Keraton Yogyakarta beberapa tahun lalu, jiku sedulur babad.id beruntung, kisaran sepuluh tahunan bisa bertemu dengan abdi dalem anak kecil.
Namanya adalah Rizki Kuncoro Malik, cucu dari pasangan abdi dalem Keraton Yogyakarta, Mbah Suyat dan Mbah Karsiyem.
Bahkan ia sudah ikut kakeknya bertugas sejak usia lima belas bulan.
Baca Juga: Mengenal Abdi Dalem Encik, Sosok Juru Masak Masakan Eropa di Keraton Yogyakarta
Latar Belakang Rizki
Dalam Buku milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang berjudul “Rizki Kuncoro Manik Sang Abdi Dalem Cilik” ini menceritakan tentang kehidupan Rizki.
Rizki Kuncoro Manik, merupakan seorang yatim piatu yang lahir pada 27 Oktober 2008.
Beberapa bulan setelah ia lahir, ayahnya meninggal karena sakit keras. Sementara ibunya, memilih untuk bekerja menjadi pekerja di Timur Tengah, dan tidak pernah kembali.
Rizki kecil tumbuh bersama Mbah Suyat dan Mbah Karsiyem, kakek dan neneknya yang sudah ia anggap sebagai bapak dan ibunya.
Mereka berdua merupakan abdi dalem Keraton Yogyakarta. Sehingga dirinya sudah tidak asing lagi dengan kegiatan keraton.
Sebenarnya nama asli Rizki adalah Rizki Al-Faris, namun setelah ia sering ikut ke keraton dan bertemu G. B. P. H. Joyokusumo atau Gusti Joyo, kerabatnya memberi nama Rizki Kuncoro Malik yang dikenal hingga saat ini.
Gusti Joyo sebenarnya berencana untuk mewisuda Rizki untuk menjadi abdi dalem.
Akan tetapi, belum sempat dirinya diwisuda Gusti Joyo meninggal pada 31 Desember 2013. Sehingga, Rizki saat itu belum resmi menjadi abdi dalem.
Sering Ikut Ke Keraton Dengan Sang Kakek
Mbah Suyat yang merupakan seorang abdi dalem sering sekali mengajak Rizki saat bertugas. Hal ini karena saat di rumah tidak ada yang merawat Rizki.
Ia mulai ikut saat usianya masih lima belas bulan, dengan berangkat naik sepeda onthel.
Hingga pada saat Rizki sudah berusia lima tahun, Rizki mulai ingin ikut ke keraton dengan mengenakan pakaian abdi dalem jangkep.
“Aku nderek sowan ning kraton. Ya nganggo jarik, nganggo stagen kamus, timeng, keris, lan penakan. Komplit kaya bapak,” ujar Mbah Suyat ketika menirukan permintaan Rizki.
Akhirnya Mbah Suyat pun menuruti keinginan sang cucu, bahkan Rizki selalu ingin ikut ke upacara resmi Keraton Yogyakarta, seperti Labuhan Merapi, Jumenengan Sultan, Syawalan Abdi Dalem, dan sebagainya.
Selain itu, Rizki juga sering berada di Bangsal Sri Manganti. Karena bangsal ini merupakan tempat bekerja kakeknya sebagai dalang. Setiap hari ia membereskan wayang, dan di hari Senin akan ngisis atau mengeringkan pakaian wayang.
Kesimpulan:
Sekitar sepuluh tahun lalu, seorang anak kecil bernama Rizki Kuncoro Malik sering terlihat di Keraton Yogyakarta.
Cucu dari pasangan abdi dalem ini mulai ikut bertugas bersama kakeknya, Mbah Suyat, sejak usia 15 bulan. Rizki, yang lahir pada 27 Oktober 2008, menjadi yatim piatu sejak kecil dan dibesarkan oleh kakek-neneknya, abdi dalem Keraton.
Nama aslinya, Rizki Al-Faris, diubah menjadi Rizki Kuncoro Malik oleh Gusti Joyokusumo (Gusti Joyo).
Rizki bercita-cita menjadi abdi dalem, namun belum sempat diwisuda hingga Gusti Joyo meninggal pada 2013.
Sejak kecil, Rizki akrab dengan kegiatan keraton, sering mengenakan pakaian abdi dalem lengkap, dan ikut dalam upacara resmi seperti Labuhan Merapi dan Jumenengan Sultan. Ia juga membantu di Bangsal Sri Manganti, tempat kakeknya bertugas sebagai dalang.
Referensi:
Kuswanto, R. (2018). Rizki Kuncoro Manik Sang Abdi Dalem Cilik. Jakarta Timur: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa .
Penulis: Nadya Zuhri, mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang belajar melestarikan budaya.
Posting Komentar