Gamelan Menjelajah Dunia: Kisah Riset dan Makna dari Panggung Internasional

Daftar Isi

Jelajahi bagaimana gamelan menjadi denyut nadi peradaban global. Dari panggung Paris hingga kampus Amerika, simak ulasan Prof. Sumarsam tentang perjalanan, riset mendalam, dan tantangan gamelan di mancanegara.

Sumarsam (Winslow-Kaplan Professor of Music, Wesleyan University, Amerika Serikat) saat Sarasehan Selasa Legen di Kampung Budaya UNNES, Senin, 07 Juli 2025.
Sumarsam (Winslow-Kaplan Professor of Music, Wesleyan University, Amerika Serikat) saat Sarasehan Selasa Legen di Kampung Budaya UNNES, Senin, 07 Juli 2025. (Tangkapan layar UNNES TV)

SEMARANG, BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Di tengah gempita modernisasi dan arus informasi digital yang tiada henti, kearifan lokal seperti gamelan tetap memiliki tempat yang istimewa. Tak hanya di Indonesia, riset dan apresiasi terhadap gamelan bahkan telah merambah kancah internasional. 

Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada Senin, 7 Juli 2025 menggelar Sarasehan Selasa Legen ke-117 yang mengupas tuntas "Riset Gamelan di Mancanegara", menghadirkan pakar terkemuka, Prof. Sumarsam, Winslow-Kaplan Professor of Music dari Wesleyan University, Amerika Serikat.

Gamelan Mendunia: Lebih dari Sekadar Musik

Dalam paparannya, Prof. Sumarsam menyoroti bagaimana gamelan telah dikenal dan dipelajari di dunia Barat, terutama di Amerika Serikat dan Eropa, melalui empat konteks utama: pengenalan, pembelajaran, pertunjukan, dan studi akademik. 

Ia mencontohkan Paris Exposition Universal tahun 1889 yang memperkenalkan gamelan kepada komposer Prancis ternama, Claude Debussy, yang kemudian memengaruhi komposisinya. Fakta menarik lainnya, gamelan yang dipamerkan saat itu bukan berasal dari keraton, melainkan dari perkebunan teh di dekat Bogor.

"Gamelan di universitas-universitas di Amerika, dalam sistem pendidikan liberal education, menjadi mata kuliah apresiasi. Meskipun hanya satu atau dua semester, tujuannya adalah memperkenalkan mahasiswa Amerika pada musik di luar Barat, dan musik itu pasti punya kebijaksanaan-kebijaksanaan sendiri," jelas Prof. Sumarsam dikutip babad.id dari live Sarasehan Selasa Legen.

Pendekatan ini, meskipun tidak secara langsung menghasilkan "pengrawit" (pemain gamelan) yang mendalam, membuka wawasan mahasiswa terhadap kekayaan budaya dunia.

Etnomusikologi dan Kedalaman Makna Gamelan

Perkembangan studi gamelan di mancanegara tidak lepas dari peran etnomusikologi. Prof. Sumarsam menyebut nama-nama pionir seperti Jaap Kunst, Colin McPhee, dan Mantle Hood yang berjasa memperkenalkan gamelan di kancah global. Ia juga menggarisbawahi pergeseran definisi etnomusikologi dari "music in culture" menjadi "music as culture".

"Music in culture berarti musik dipelajari dalam kebudayaannya, seperti fungsi gamelan dalam pernikahan atau perayaan. Namun, 'music as culture' berarti musik didefinisikan sebagai praktik budaya itu sendiri, sebuah aktivitas manusia dan kemanusiaan yang sangat kompleks," papar Prof. Sumarsam.

Sebagai contoh, ia menganalisis gending-gending Jawa yang inspirasinya tidak berasal dari tembang tertentu, seperti "Kombang Moro" atau "Rondon". Prof. Sumarsam memperkenalkan konsep "ruang prakomposisi" atau "interiority", sebuah ruang di mana pencipta mencari inspirasi sebelum menghasilkan komposisi. Ia mencontohkan gending "Subuh Kastowo" yang aslinya berasal dari mocopat "Kinanti Sastro Diwangso" dalam versi selendro, kemudian digarap ulang dan ditambahkan "rinenggo" oleh Ki Nartosabdo.

"Aktivitas manusia dan kemanusiaan sangat kompleks, hanya dilihat dari 'Subuh Kastowo' saja bisa diuraikan dari prakomposisi 'Kinandi Sastro Diwangso', lalu menjadi Ketawang Subuh Kastowo, lalu menjadi Kinarto Sabdo Mbah Rinenggo," imbuhnya.

Menelisik Jejak Sunan Kalijaga dalam Wayang dan Gamelan

Dalam diskusi yang hangat, Prof. Sumarsam juga menyinggung perdebatan menarik seputar peran Sunan Kalijaga dalam penciptaan wayang dan gamelan. Meskipun data konvensional terbatas, keyakinan masyarakat Jawa akan kontribusi Sunan Kalijaga tak terbantahkan.

"Wayang itu kan sudah ada sebelum Islam. Tapi oleh Sunan Kalijaga diislamkan karena dilegalisasikan," jelasnya. Ia merujuk pada Suluk Wujil sebagai salah satu sumber yang menunjukkan hubungan erat antara Sunan Kalijaga dengan wayang dan gamelan, bahkan menyebutkan interpretasi metafofora Islam seperti Pendawa di kiri dan Kurawa di kanan dalam pewayangan.

Prof. Sumarsam juga menyoroti fenomena "Jamus Kalimasada" yang dikaitkan dengan "kalimah syahadat". Ia menyebutkan bahwa pustaka atau tulisan, pada abad ke-12 di Jawa, sudah memiliki kekuatan magis dan menjadi "jimat". Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya persilangan budaya dan agama dalam kesenian Jawa.

Tantangan dan Harapan Gamelan di Amerika

Diskusi juga menyentuh tantangan dalam pelestarian gamelan di Amerika Serikat, terutama terkait regenerasi pengajar. Beberapa universitas menghadapi kendala ketika profesor etnomusikologi yang fokus pada gamelan pensiun, dan prioritas universitas dapat bergeser.

"Ini bukan soal pemerintah kami ingin menyumbang sesuatu, tapi universitas sendiri mempunyai kebijaksanaan yang lain-lain," ujar Prof. Sumarsam, menyoroti kompleksitas internal dan kebijakan di setiap institusi. Ia mencontohkan bagaimana program gamelan di beberapa universitas besar nyaris dibubarkan karena perubahan prioritas akademik.

Meskipun demikian, semangat untuk melestarikan dan mengembangkan gamelan terus ada. Harapan muncul dari inisiatif para pengajar yang berupaya menjaga keberlangsungan grup gamelan di berbagai universitas. Gamelan, dengan segala kedalaman filosofis dan nilai-nilai kearifan lokalnya, diharapkan dapat terus menjadi jembatan budaya yang menghubungkan Indonesia dengan dunia.

Sarasehan ini menjadi pengingat bahwa gamelan bukan sekadar seperangkat alat musik, melainkan denyut nadi peradaban yang hidup, melintasi ruang dan waktu, serta terus menginspirasi riset dan inovasi di seluruh dunia. Apa harapan Anda untuk masa depan gamelan di panggung global?***

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar

Iklan Produk
Blangkon Solo Cabut Modang Jebeh
Beli Sekarang!

📣 Ikuti Tantangan Bulanan "Cerita dari KKN"! 📣

Bagikan pengalaman KKN-mu yang paling berkesan dan menangkan hadiah menarik setiap bulannya! Ini kesempatanmu untuk berbagi cerita inspiratif dan mendapatkan apresiasi.
Iklan Produk
Paramesti Kaos Jawa Wisanggeni Kaos Wayang Kaos Wisanggeni Kaos Wayang Wisanggeni
Beli Sekarang!