Berdirinya Kerajaan Majapahit: Sang Penakluk Menjadi Raja

Daftar Isi

Raden Wijaya mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Majapahit, menandai babak baru dalam sejarah nusantara.

Ilustrasi Raden Wijaya dan beberapa pengikutnya saat pertama kali membuka hutan. (Generatif ChatGPT)
Ilustrasi Raden Wijaya dan beberapa pengikutnya saat pertama kali membuka hutan. (Generatif ChatGPT)

BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Sejarah Nusantara kembali diukir pada akhir abad ke-13 Masehi. Di tengah gejolak politik dan perebutan kekuasaan di Jawa, lahirlah sebuah kerajaan yang kelak menjadi adidaya dan melambangkan kejayaan bangsa Indonesia: Kerajaan Majapahit. Kisah berdirinya kerajaan ini tak lepas dari peran Raden Wijaya, seorang tokoh yang berhasil mengubah nasibnya dari pelarian menjadi raja pendiri.

Penobatan Raden Wijaya sebagai Raja

Berawal dari hutan belantara, Raden Wijaya menapaki jalan menuju takhta. Ia adalah menantu Raja Kertanagara, penguasa Singhasari. Setelah keruntuhan Singhasari dan perebutan kekuasaan, Raden Wijaya menjadi seorang pelarian. Ia kemudian mencari perlindungan dan bantuan dari Arya Wiraraja. Arya Wiraraja menyarankan agar Raden Wijaya berpura-pura mengabdi kepada Jayakatwang di Daha, musuh Kertanagara. Jika sudah dipercaya, Raden Wijaya diminta untuk meminta hutan Trik sebagai pemukiman baru.

Hutan Trik, yang banyak ditumbuhi pohon maja dengan buah pahit, terletak di Delta Sungai Brantas. Raden Wijaya bersama orang-orang Madura membuka hutan ini untuk dijadikan pemukiman. Di tempat inilah, ia kemudian membangun kekuatan dan bersekutu dengan pasukan Tatar (Tartar) yang datang untuk menghukum Raja Jawa (Kertanagara, yang sudah meninggal) atas penghinaan terhadap utusan Kublai Khan. Dengan strategi cerdik ini, Raden Wijaya berhasil mengalahkan Jayakatwang di Daha.

Setelah kemenangan atas Jayakatwang pada tahun 1216 Çaka atau 1294 Masehi, Raden Wijaya kemudian dinobatkan sebagai raja. Ia mengambil gelar Kertarajasa Jayawardhana. Beberapa sumber juga menyebutnya dengan nama Prabu Brawijaya atau Prabu Brawijaya I. Sebagai raja, ia mengangkat Patih Gajah Permada dan dibantu oleh beberapa penggawa tinggi lainnya. Pada masa awal pemerintahannya, wilayah Timur dan Selatan Jawa berhasil ditaklukkan, termasuk negara Pajajaran. Raden Wijaya juga menikahi empat putri Kertanagara, salah satunya Gayatri yang dikenal sebagai Rajapatni, serta seorang putri Melayu bernama Dara Petak.

Proklamasi Kerajaan Majapahit

Dengan penobatan Raden Wijaya, resmilah proklamasi Kerajaan Majapahit sebagai pusat pemerintahan baru. Berdasarkan Kitab Nagarakretagama dan Pararaton, Majapahit didirikan pada tahun 1293 Masehi (1215 Çaka). Ibu kota kerajaan ini berada di lembah Sungai Brantas, tepatnya di daerah Tarik, yang kini dikenal sebagai situs Trowulan di Mojokerto dan Jombang, Jawa Timur.

Nama "Majapahit" sendiri berasal dari peristiwa saat Raden Wijaya dan para pekerjanya membuka hutan Trik. Mereka memakan buah Maja yang banyak tumbuh di sana, dan ternyata rasanya pahit. Sejak saat itu, pemukiman baru tersebut dinamakan Majapahit. Kota Majapahit, meskipun tidak dikelilingi tembok seperti kota modern, digambarkan sebagai kompleks permukiman besar yang terbagi menjadi beberapa kompleks lebih kecil, dipisahkan oleh lapangan terbuka untuk kepentingan publik seperti pasar dan tempat pertemuan. Lokasi strategis Trowulan, yang dekat dengan sungai-sungai besar seperti Brantas, Porong, dan Brangkal, menjadikannya jalur utama perdagangan dan transportasi air.

Lahirnya Dinasti Baru dan Masa Depan Gemilang

Raden Wijaya merupakan keturunan langsung dari Ken Arok, pendiri dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa). Dengan berdirinya Majapahit, lahirlah dinasti baru yang akan mengantarkan kerajaan ini menuju masa depan gemilang. Setelah Raden Wijaya wafat pada tahun 1231 Çaka, ia digantikan oleh putranya, Jayanagara.

Kerajaan Majapahit kemudian mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk (berkuasa antara 1350-1389 Masehi), didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada dengan Sumpah Palapanya yang terkenal. Di bawah kepemimpinan mereka, wilayah kekuasaan Majapahit meliputi sebagian besar Nusantara, bahkan hingga Semenanjung Malaya, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang semakin mengukuhkan kejayaan negeri. Penemuan makam-makam Islam dari abad ke-14 hingga ke-16 Masehi di Troloyo, selatan ibu kota Majapahit, juga menunjukkan adanya toleransi terhadap komunitas Muslim yang bermukim tidak jauh dari pusat kerajaan.

Keberadaan Majapahit, sebagai salah satu kerajaan terbesar pada masa Indonesia kuna, hingga kini masih meninggalkan warisan budaya yang tak terhingga. Pendiriannya oleh Raden Wijaya menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa, menginspirasi generasi selanjutnya tentang kebesaran dan kekuatan peradaban Nusantara.***

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.