Raden Wijaya: Sang Menantu Raja dan Cikal Bakal Majapahit

Table of Contents

Raden Wijaya, menantu Kertanagara, berhasil melarikan diri dan merancang strategi untuk merebut kembali kekuasaannya.

Ilustrasi Raden Wijaya dan putri kedua Kertanagara sedang melarikan diri dari kota Singhasari. ChatGPT
Ilustrasi Raden Wijaya dan putri kedua Kertanagara sedang melarikan diri dari kota Singhasari. (Generatif ChatGPT)

BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Majapahit, sebuah nama yang menggemakan kejayaan Nusantara, tidak sekadar catatan sejarah, melainkan monumen ambisi dan strategi luar biasa. Di balik kebesaran kerajaan yang berkembang dari akhir abad ke-13 hingga awal abad ke-16 Masehi ini, berdiri sosok Raden Wijaya, menantu seorang raja yang terbuang, yang dengan kecerdikan dan keberaniannya berhasil menancapkan tonggak berdirinya sebuah imperium. Kisah cikal bakal Majapahit ini adalah narasi tentang pelarian, perlindungan, dan pemanfaatan peluang di tengah badai politik Jawa.

Pelarian Raden Wijaya dari Singhasari

Awal mula cerita ini terentang dari akhir Kerajaan Singhasari. Raja Kertanagara, penguasa Singhasari, dikenal sebagai sosok yang ambisius namun ceroboh. Ia melancarkan ekspedisi Pamalayu ke Sumatra, yang tanpa disadari mengosongkan pertahanan inti Jawa. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Jayakatwang, penguasa Daha (Kediri), yang memberontak dan menyerang Singhasari pada tahun 1214 Saka atau sekitar 1292 Masehi. Singhasari pun runtuh dalam gempuran dahsyat itu.

Di tengah kekacauan tersebut, Raden Wijaya, menantu Kertanagara, berhasil lolos dari keraton Daha. Ia tidak hanya menyelamatkan diri, melainkan juga membawa serta putri kedua Kertanagara. Dalam kondisi terdesak, Raden Wijaya dan sisa pasukannya terpaksa melarikan diri ke Sumenep, Madura, mencari perlindungan dan merancang langkah berikutnya.

Perlindungan dari Madura dan Strategi Menunggu

Di Madura, Raden Wijaya bertemu dengan Arya Wiraraja, seorang tokoh penting yang menawarkan perlindungan dan, yang lebih krusial, sebuah strategi cemerlang. Wiraraja menyarankan agar Raden Wijaya bersikap seolah-olah menyerah dan mengabdi kepada Jayakatwang. Untuk mendapatkan kepercayaan Jayakatwang, Raden Wijaya diminta mengajukan permintaan agar diizinkan membuka hutan Trik menjadi sebuah desa baru.

Hutan Trik, yang kelak menjadi cikal bakal Majapahit, adalah wilayah yang strategis dan subur. Menurut cerita, nama "Majapahit" sendiri berasal dari buah Maja yang banyak tumbuh di hutan itu dan memiliki rasa pahit, sebagaimana dialami oleh para pekerja yang membabat alas hutan. Dengan bantuan orang-orang Madura yang dibawa oleh Wiraraja, Raden Wijaya berhasil membuka dan membangun desa tersebut. Jayakatwang, yang terbuai oleh pelayanan dan sikap tunduk Raden Wijaya, menyetujui permintaannya dan mengizinkan Raden Wijaya tinggal di desa yang baru didirikan itu. Selama di Majapahit, Raden Wijaya, dengan dukungan Wiraraja, diam-diam mengumpulkan kekuatan dan memata-matai kondisi di Daha.

Kedatangan Pasukan Mongol dan Peluang untuk Bangkit

Peluang emas bagi Raden Wijaya datang dari arah yang tak terduga: laut. Kaisar Mongol, Kublai Khan, telah mengirim ekspedisi besar ke Jawa untuk membalas penghinaan yang dilakukan Kertanagara terhadap utusannya. Armada besar Mongol (disebut juga Tatar) tiba di Jawa pada tahun 1215 Saka atau 1293 Masehi. Raden Wijaya, yang cerdik membaca situasi, segera mendekati pasukan Mongol. Ia menawarkan diri untuk membantu mereka mengalahkan Jayakatwang, dengan janji akan menyerahkan putri-putri Tumapel kepada kaisar Mongol setelah kemenangan.

Pasukan gabungan Raden Wijaya dan Mongol menyerang Daha. Jayakatwang, yang tidak siap menghadapi serangan dua front, akhirnya kalah dan ditangkap oleh pasukan Mongol. Namun, inilah puncak kecerdikan Raden Wijaya. Begitu Jayakatwang berhasil dilumpuhkan, Raden Wijaya dengan cepat membalikkan keadaan dan menyerang sekutunya, pasukan Mongol. Para prajurit Mongol yang terkejut dan tidak mengenal medan akhirnya terdesak dan terpaksa mundur, meninggalkan Jawa tanpa hasil yang mereka inginkan.

Dengan bersihnya Jayakatwang dan terusirnya Mongol, jalan bagi Raden Wijaya untuk mendirikan kerajaannya sendiri terbuka lebar. Pada tahun 1216 Saka atau 1294 Masehi, Raden Wijaya dinobatkan menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Ia menikahi putri-putri Kertanagara, mengukuhkan legitimasinya sebagai pewaris sah Singhasari. Dari hutan Trik yang pahit, berdirilah sebuah kerajaan besar bernama Majapahit, yang kelak akan menjadi salah satu imperium paling berpengaruh di Nusantara. Kisah Raden Wijaya adalah bukti bahwa di tengah kehancuran, peluang selalu ada bagi mereka yang berani dan cerdik dalam merangkai strategi.***

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar