Puasa Ramadhan, Sempurnakan Tradisi Puasa Semua Agama Samawi

- Jumat, 17 Maret 2023 | 10:30 WIB
Ramadhan Karim (pixabay.com)
Ramadhan Karim (pixabay.com)

BABAD.ID - Puasa Ramadhan yang dilakukan oleh umat muslim pada saat ini adalah menyempurnakan tradisi puasa yang telah dilakukan umat-umat agama Samawi sebelumnya.


Jika puasa sebelumnya tidak ada sahur, maka puasa Ramadhan umat Islam ada perintah untuk makan sahur.


Jika puasa sebelumnya (Ahli KItab) dilakukan oula di luar bulan Ramadhan, maka puasa umat Islam dilakukan hanya pada bulan Ramadhan selama sebulan penuh.

Baca Juga: 7 Alasan Mengapa Kamu Harus Menuntut Ilmu, Walaupun Kamu Sudah Tua


Jika umat sebelumnya (Ahli KItab) mengakhirkan berbuka, maka umat Islam dianjurkan untuk menyegerakan berbuka.


Jika umat terdahulu melakukan puasa wishal (bersambung), maka umat muslim dilarang untuk melakukannya.


Jika puasa ditetapkan oleh Allah SWT kepada Maryam menjadi batal ketika berbicara, maka puasa yang disyariatkan kepada Nabi Muhammad SAW tidak batal karena berbicara.

Baca Juga: Diciptakan oleh Sunan Bonang, Berikut Ini Lirik Lagu Tombo Ati oleh Opick


Model puasa Ramadhan yang ditetapkan syariat agama terakhir ini dirasa lebih ringan dan lebih bisa diterima.


Mengingat bahwa umat akhir zaman adalah umat yang lemah, sehingga mereka perlu mendapat kelonggaran.


Dengan demikian, sebaiknya kita optimalkan melakukan amalan-amalan baik di Bulan Ramadhan.

Baca Juga: Penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang Hukum Mencium Istri saat Puasa Ramadhan, Boleh atau Tidak?

Editor: Mafriha Azida

Sumber: Buku “Manfaat Dahsyat Puas Senin-Kamis dan Puasa Daud” Karya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Dua Golongan Manusia Sumber Fitnah, Siapa Sajakah?

Kamis, 30 Maret 2023 | 08:09 WIB

Lupa Niat Puasa Ramadhan, Beginilah Solusinya!

Senin, 27 Maret 2023 | 06:58 WIB
X