BABAD.ID – Banyak orang yang mengatakan bahwa tidur adalah ibadah saat kita berpuasa.
Namun, anggapan tersebut justru terkadang membuat kita bermalas-malasan.
Lalu bagaimana kebenaran anggapan tersebut menurut hadits?
Salah satu hadits yang populer tiap Ramadhan tiba adalah hadits tentang keutamaan orang berpuasa yang bahkan tidurnya pun berstatus sebagai ibadah.
Lantas bagaimana sebenarnya maksud dari tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah?
Apakah terdapat ketentuan khusus untuk menggapai fadhilah ini?
Baca Juga: Resep Kacang Telur untuk Isi Toples Lebaran 2023, Enak, Gurih dan Super Renyah
Tidur memang bisa berkonotasi negatif sebab identik dengan bermalas-malasan.
Namun di sisi lain, tidur juga dapat bernilai positif jika digunakan untuk mempersiapkan hal-hal yang bernuansa ibadah, seperti untuk mempersiapkan fisik dalam menjalankan ibadah.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Syekh Nawawi al-Bantani bahwa hadits maksud dari hadits tersebut bertujuan bahwa ketika tidur kita akan mengurangi perbuatan yang dapat merusak puasa.
Baca Juga: Redmi Note 12 Resmi Rilis Indonesia, Ini Kelemahan dan Kekurangannya
Karena orang yang berpuasa namun masih saja melakukan perbuatan maksiat dalam puasanya, tidak mendapatkan fadhilah (keutamaan) dalam hadits “tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah”, sebab tidur yang dia lakukan tidak dimaksudkan sebagai penunjang melaksanakan ibadah puasa, karena ia telah mengotorinya dengan perbuatan maksiat.
Artikel Terkait
Melaksanakan Puasa Ramadhan Selama Sebulan, Apa Manfaatnya Bagi Kesehatan?
Setan Dibelenggu saat Ramadhan tapi Banyak Orang Masih Bermaksiat, Ini Penjelasan Buya Yahya
Pertama Kali dalam Sejarah Kota London Turut Menyambut Ramadhan
Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2023 Kabupaten Lamongan Full 30 Hari dari Kemenag RI
Peristiwa Penting yang Terjadi pada 9 Ramadhan: Ada Hari yang Sangat Bersejaran untuk Indonesia