BABAD.ID - Tawaf atau berjalan mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali adalah bagian dari rukun haji. Penting sekali untuk jamaah haji ketahui, kegiatan tawaf mengelilingi Ka'bah mengandung makna yang mendalam.
Makna yang bisa dipetik sebagai hikmah pendekatan diri kepada Allah SWT. Saking pentingnya Allah SWT memerintahkan kepada ummat Islam agar melakukan tawaf. "...dan lakukanlah thawaf di sekeliling rumah tua (Baitullah)." Al-Hajj [22]: 29. Berikut hikmah tawaf yang penting jamaah ketahui.
Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Pelaksanaan Ibadah Haji
- Tunduk dan patuh pada ketentuan Allah
Hikmah pertama yang bisa dipelajari adalah tunduk kepada Allah SWT. Hanyalah kepada Allah SWT kita mengabdikan diri. Utamanya dalam menjalankan kehidupan ini harus didasari cinta kepada keagungan Allah SWT.
- Pantang Menyerah di dalam Melakukan Ketaatan
Makna tujuh putaran memiliki banyak sekali pemaknaan di dalamnya. Menandakan penciptaan tujuh langit yang mengelilingi Arsy, surat Al-Fatihah yang terdapat tujuh ayat, aqiqah anak yang lebih Afdhal dilakukan pada hari ketujuh dan masih banyak lagi mengapa Allah SWT menetapkan tujuh.
Baca Juga: Sejarah Singkat dan Syarat Seseorang Wajib Melaksanakan Haji
Namun yang paling bisa dipetik adalah soal konsistensi dalam beribadah kepada Allah SWT. Dalam bahasa agama Islam yaitu Istiqamah adalah sesuatu yang sulit sekali dipraktekkan.
- Fokus Beribadah kepada Allah SWT
Mengitari Ka'bah sebagai porosnya adalah hikamh yang sangat besar sekali bagi kita semua. Bahwa ummat Islam dalam hidup harus ada tujuan yang jelas. Tidak boleh a sekedar menjalani hidup saja.
Hikmah dalam Tawaf, hidup harus memiliki pegangan yang kuat. Menetapkan dalam hati hanya Allah SWT sebagai poros utamanya. Maka sangat diperkenankan untuk menghadirkan segenap hati menghayati di setiap perputarannya.
Baca Juga: Ini Larangan dan Denda Saat Melaksanakan Haji, Jangan Sampai Salah
Bersama kalimat-kalimat tayyibah yang senantiasa dilantunkan seperti mulai dari dzikir, ayat-ayat Al-Qur’an, shalawat dan do’a. Maka dari itu walau berdesak-desakan tidak boleh ada marah, mengeluh dan sebagainya. Harus dilakukan dengan bergembira.
Persis ketika menjalani kehidupan yang keras ini. Kadang ada saja kejadian yang membuat marah, kecewa, mengeluh dan sebagainya. Selama Allah SWT yang menjadi poros utamanya, kita mesti bergembira menjalani hidup ini.
Artikel Terkait
Ibadah Haji: Pengertian, Hukum dan Syaratnya
Apa Saja yang Termasuk Rukun dan Wajib Haji? Ini Penjelasannya
Mengenal Tata Cara Manasik Haji Tamattu, Jenis Haji yang Sering Dilakukan oleh Orang Indonesia
Ketahui 6 Hal Ini, Agar Kamu Paham Perbedaan Haji dan Umrah
Manasik Haji, Urutan Lengkap Ibadah Haji Saat Berada di Tanah Suci
Catat Ya, Ini 5 Syarat Wajib Melaksanakan Ibadah Haji
12 Istilah Terkait Haji dan Umrah yang Perlu Kamu Ketahui