Maulid Nabi : Perjanjian Hudaibiyah yang Digagas Nabi Muhammad ﷺ Jadi Awal Penaklukan Makkah

- Selasa, 27 September 2022 | 21:22 WIB
Makkah pada masa dulu.   (Foto. Commons.wikimedia.org)
Makkah pada masa dulu. (Foto. Commons.wikimedia.org)

BABAD.ID – Tulisan ini dibuat khusus untuk memeringati Maulid Nabi Muhammad ﷺ setiap tanggal 12 Rabiul Awal, pada tahun ini tepat di tanggal 08 Oktober 2022 mendatang.

Tulisan ini merupakan kelanjutan setelah Nabi Muhammad ﷺ mengirimkan panglima-panglima perang (beserta bala tentaranya) ke Mu'tah pada tulisan sebelumnya.

Baca Juga: 3 Arti Mimpi Bertemu dengan Nabi Menurut Primbon Jawa

Selanjutnya tulisan ini akan meriwayatkan saat Nabi Muhammad ﷺ saat melakukan penaklukan Makkah.

Dikutip dari Kitab Al-Fushul fi Siratir Rasul karya Imam Ibnu Katsir sebuah riwayat menyebutkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ   menyebutkan secara ringkas peristiwa penaklukan kota Makkah.

Baca Juga: Ian Andrew Gillan Didaftarkan PSIS Sebagai Pelatih Kepala

Kala itu Allah memberikan kemuliaan bagi Rasul-Nya, menenteramkan jiwa beliau, serta menjadikanrLya sebagai bukti nyata tingginya kalimat Allah, sempurnanya agama-Nya, dan perhatian Allah dalam memberikan pertolongan kepada Rasul-Nya.

Kejadiannya berawal dari Perjanjian Hudaibiyah, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. Pada waktu itu, Suku Khuza'ah masuk dalam perjanjian bersama Rasulullah Muhammad ﷺ.

Baca Juga: Siapa Jodoh yang Cocok untuk Weton Rabu Pahing? Ini Kata Primbon Jawa

Sedangkan Bani Bakar masuk dalam perjanjian bersama kaum Quraisy. Maka ditetapkanlah waktu sepuluh tahun sebagai masa gencaran senjata.

Kedua belah pihak pun merasakan suasana damai. Satu tahun berlalu sejak saat itu. Namun, pada tahun kedua, tepatnya sembilan bulan sesudahnya dan belum lagi genap dua tahun.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Penyaluran BLT BBM Tuntas Akhir Tahun 2022

Datanglah Naufal bin Muawiyah ad-Daili bersama beberapa pengikutnya dari Bani Bakar bin 'Abdi Manat (ke wilayah Khuza'ah).

Mereka menyerang kaum Khuza'ah pada malam harinya, yakni di sebuah mata air milik suku itu yang bernama al-Watir.

Baca Juga: Kamu si Pecinta Makanan Indonesia Juga Tetap Bisa Diet Loh, Ini Pilihannya!

Halaman:

Editor: Fareh Hariyanto

Sumber: Sirah Nabi Muhaamad - Ibnu Katsir

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X