BABAD.ID- Bulan Rajab menjadi salah satu bulan tanpa perselisihan dari para ulama mengenai keistimewaanya.
Di dalam hadits yang bersumber dari Anas dengan kualitas hadits yang menurut Imam asy-Syaukani dalam Nailul Authar adalah hasan mursal, Jâmi'ul Ahadits, Hadits Nomor 12682.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda
رَجَبٌ شَهْرُ اللهِ وَشَعَبَانُ شَهْرِيْ وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِيْ
Artinya
“Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulannya umatku.
Baca Juga: Ini Dia Doa Pada Malam Satu Rajab Oleh Syekh Abdul Qadir Al Jilani
Bulan Rajab dipercaya sebagai bulan istimewa, salah satunya yaitu dianggap sebagai empat bulan yang dimuliakan oleh Allah.
Penjelasan tersebut sesuai dengan dasar Qs. At-Taubah: 36
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu (lauhul mahfudz). Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.”
Baca Juga: Memasuki Bulan Rajab, Berikut Doa yang diamalkan Oleh Rasulullah
Syekh Abdul Qadir Al Jilani dalam kitab al-Ghun-yah meriwayatkan, bahwa Sayyidina Ali mengamalkan amalan pada malam 1 Rajab yaitu dengan Beribadah sebanyak-banyaknya.
كَانَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يُفَرِّغُ نَفْسَهُ لِلْعِبَادَةِ فِيْ أَرْبَعِ لَيَالٍ فِي السَّنَةِ، وَهِيَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةُ الْفِطْرِ، وَلَيْلَةُ
الْأَضْحَى، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ. وَكَانَ مِنْ دُعَائِهِ فِيْهَا
Artinya:
“Sayyidina Ali radhiyallaahu ‘anhu memfokuskan dirinya untuk beribadah dalam empat malam dalam satu tahun, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, dan malam Nishfu Sya’ban.”
Artikel Terkait
Ini Keutamaan Puasa di Bulan Rajab, Puasa Sehari Saja Bisa Dapat Ini Apalagi Lebih
Kenapa Bulan Rajab Disebut Bulan Haram? Ini Penjelasannya
Memasuki Bulan Rajab, Berikut Doa yang diamalkan Oleh Rasulullah
Ini Dia Doa Pada Malam Satu Rajab Oleh Syekh Abdul Qadir Al Jilani