Ia belajar kepada Asy-Sya'bi, Anas bin Malik dan Abdullah bin Abi Aufa di Kufah.
Ia juga berguru kepada Sahal bin Sa'ad as-Sa'di di Madinah. Juga belajar kepada Amir bin Wa'ilah di Makkah.
Ketekunan Imam Hanafi mendalami ilmu agama mengantarkannya menjadi seorang pakar ilmu fikih dan hadits yang diakui.
Imam Hanafi termasuk ulama yang independen. Ia teguh pada gerakan kultural sebagaimana dirintis Imam Hasan al-Bashri.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Tentang Darah Haid, Ini Pandangan Mazhab Syafii
Pengajaran dan kajian kelimuannya lepas dari kekuasaan saat itu.
Ia bahkan menolak tawaran jabatan dari Dinasti Umayyah ketika dipimpin oleh AMarwan bin Muhammad.
Ia bahkan harus meringkuk di penjara dan mendapatkan siksaaan buntut dari penolakan itu.
Di era Abu Ja'far al-Manshur, Imam Hanafi juga menolak hadiah berlimpah berupa uang dirham.
Sikap Imam Hanafi menunjukkan bahwa ia merupakan ulama yang independen dan tidak bergantung pada kekuasaan.***
Artikel Terkait
Menuju 1 Abad NU, Gus Mus Ciptakan Lagu dengan Judul Merawat Jagat Membangun Peradaban
Cek, Ini Jadwal Pengumuman Pemenang Lomba Vlog 1 Abad NU
Menuju 1 Abad NU, PNBU Adakan Pemberian Anugrah Kepada Sejumlah Tokoh dalam Beberapa Kategori
Menuju 1 Abad NU, PBNU Akan Menggelar Istigotsah 9 Hari
Meriahkan Puncak Harlah Menuju 1 Abad NU, Habib Luthfi Buka Ijazah Kubro dan Solawatan