BABAD.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi mengajak PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) untuk memperluas program kemitraan dengan para petani di wilayah tersebut.
Tujuannya jelas, yaitu meningkatkan kesejahteraan petani.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi, investasi diharapkan dapat menggandeng petani sehingga kesejahteraan mereka terjamin.
Baca Juga: Kepala NFA Sidak Gudang Beras Wilmar: Pasokan GKP Terbatas, Hanya 250 Ton Tersedia
Dari awal, Pemkab Ngawi telah mengusulkan agar WPI terlibat langsung dengan petani dalam bisnisnya, hal ini sejalan dengan semangat pemkab untuk memangkas mata rantai dalam penjualan gabah.
"Baru Wilmar yang benar-benar bermitra dengan petani. Kalau bisa kami ingin seperti ini sampai seterusnya" kata Supardi saat ditemui.
Sebelum adanya keterlibatan perusahaan, informasi harga gabah terbatas dan petani kesulitan memasarkan hasil panen mereka, akibat dari dominasi tengkulak.
Diharapkan agar WPI bersedia memperluas kemitraan dengan petani, yang saat ini mencakup lahan seluas 800 hektare, dengan total lahan sawah mencapai 50.715 hektare di Ngawi.
Meningkatnya Produksi Gabah di Ngawi
Produksi gabah di Ngawi kini mencapai 882 ribu ton per tahun, menempati peringkat keenam tertinggi di Indonesia dengan luas lahan sawah mencapai 50.715 ha.
Namun, kebutuhan beras di Ngawi mencapai 10 persen dari total produksi, memerlukan investasi dalam penggilingan besar untuk menyerap gabah petani. Tahun ini, target produksi gabah ditingkatkan menjadi 850-900 ton.
"Peluang masih banyak untuk kemitraan," kata Sunardi.
Artikel Terkait
Demak, Kota Pemasok Beras dan Simpul Jalur Rempah
Resep Kue Nagasari, Kue Tradisional Lembut dari Tepung Beras
Gurih dan Legit! Resep Kue Talam Pandan Tepung Beras, Si Manis untuk Teman Ngeteh
Wisata Cianjur: Menjelajahi Pesona Alam dan Budaya di Kota Beras
Tips Memasak Beras yang Terlalu Sedikit dan Tidak Membuat Rice Cooker Berkerak
Kepala NFA Sidak Gudang Beras Wilmar: Pasokan GKP Terbatas, Hanya 250 Ton Tersedia