BABAD.ID-- Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menanggapi tentang Gunung Merapi erupsi, Sabtu 11 Maret 2023.
Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut, Merapi erupsi tidak akan besar seperti dulu atau tepatnya pada tahun 2010.
Menurutnya, Merapi erupsi hanya untuk menambal lahan-lahan berlubang di sekitar gunung yang rusak akibat aktivitas tambang pasir.
Baca Juga: Menikmati Keindahan Alam di New Selo Boyolali, Lereng Gunung Merapi
"Merapi ya erupsi begitu aja. Enggak akan meletus seperti dulu," katanya.
"Yang penting ngebaki (memenuhi) yang dirusak karena ditambang. Itu aja. Nanti kalau lubang-lubang sudah tertutup kan berhenti sendiri," jelasnya.
Menurutnya, kondisi Merapi saat ini sudah berbeda dari sebelumnya, di mana biasanya meletus setiap empat tahun sekali.
"Sudah berbeda, wong sudah sepuluh tahun lebih. Biasanya kan empat tahun meletus," ujarnya.
"Sekarang memang harus keluar, ya nyembur. Tapi kan hanya satu kilo dua kilo. Karena kan yang ditambang di sekitar situ," imbuhnya.
Seperti yang kita tahu, Gunung Merapi erupsi pada Sabtu pukul 12.12 WIB.
Mengutip dari akun Twitter BPPTKG, kondisi Merapi saat ini masih mengeluarkan guguran awan panas.
"Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi 12 Maret 2023 pukul 07.56 WIB jarak luncur 2.500 m mengarah ke Barat Daya (K. Bebeng)," tulis BPPTKG.
Artikel Terkait
5 Mitos dan Pantang yang Tersebar di Masyarakat Betawi, Ada Pantangan Memasak Tape Uli
10 Kumpulan Bahasa Daerah Semarang yang Sering Diucapkan Lengkap dengan Artinya, Anak Rantau Sudah Tahu?
Bahasa Gaul Semarang, Emang Ada? Ternyata Ada Lho, Yuk Simak Penjelasannya
Begini Ternyata Penjelasan Mitos Kampung Kacirebonan, Syarif Hidayatullah Melemparkan Tongkatnya, Apa Artinya?
11 Kumpulan Bahasa Sehari-hari yang Digunakan Anak Semarang, Berikut Penjelasannya