Viralkan Jalan Rusak di Batang, Soni Senang Pemprov Jateng Bergerak Cepat

BABAD.ID - Warga Desa Wonokerto, Soni,  mengunggah rusaknya ruas jalan Kabupaten yang membentang dari Pantura hingga ke selatan Jawa Tengah ini di media sosial.

Tepatnya di Jalan Bandar-Tulis, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang.

Kini, Soni mengaku senang karena Pemprov Jateng merespon dengan sigap apa yang menjadi keluhannya.

“Ini kan dulu sebelum lubangnya dari ujung pintu masuk pantura sampai selatan itu lubangnya banyak sekali,” terang Soni, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga: Penjual Tempe Ini Rela Menunggu 11 Tahun untuk Berangkat Haji

Jalan rusak itu sempat dinamakan lubang sewu, setelah videonya viral dapat perhatian dari Pemprov Jateng.

“Sampai ke Pak Gubernur, lha ini nggak tau kok tiba-tiba cepat sudah mulus sampai selatan bandar. Pak Ganjar menyikapi cepat, langsung gerak, bagus kembali jalannya terima kasih Pak Ganjar,” kata Soni usai bertemu dengan Ganjar Pranowo.

Hari ini, Ganjar meninjau hasil Bantuan Keuangan tahun anggaran 2022 untuk peningkatan ruas di Jalan Bandar-Tulis. Ruas jalan sepanjang 5,3 Kilometer tersebut telah dibetonisasi.

Di lokasi, Ganjar sempat menemui Soni. Gubernur Jateng dua periode itu pun menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang diambil Soni untuk menyuarakan dan melaporkan persoalan di desanya.

Baca Juga: Gotong Royong Sebagai Karakter Bangsa, Ini Penjelasan Pj Bupati Jepara

“Besok lagi, viralin gakpapa tapi kalau aparaturnya diam saja. Sebelumnya laporkan dulu ke camatnya, atau bupatinya. Kalau nggak bisa, ya ke saya. Ada aplikasi namanya Jalan Cantik, itu diakses dilaporkan di situ,” kata Ganjar kepada Soni.

Ketua PP Kagama itu mengatakan, masyarakat harus diedukasi cara pelaporan masalah yang benar. Apalagi, di Jawa Tengah tersedia platform LaporGub untuk menampung keluhan masyarakat.

“Edukasinya adalah satu, kalau terjadi sesuatu lapornya ke mana dan masyarakat musti diedukasi tidak bisa sak dheg-sak nyet (seketika),” ucapnya.

Ganjar mengatakan, masyarakat juga harus diedukasi ihwal penganggaran. Misalnya, anggaran kabupaten tidak cukup untuk meng-cover seluruh persoalan, khususnya terkait infrastruktur jalan.

Baca Juga: Luncurkan Dua Inovasi Baru, Mbak Ita: Ini Merupakan Wujud Pelayanan Publik