• Sabtu, 23 September 2023

95 Mahasiswa FDK UIN Walisongo Semarang, Kunjungi Ponpes Napza BMCI Malang

- Minggu, 28 Mei 2023 | 09:41 WIB
Mahasiswa FDK UIN Walisongo Semarang melakukan KKL di Ponpes Napza BMCI Malang, Sabtu (27/5/23). (Ist)
Mahasiswa FDK UIN Walisongo Semarang melakukan KKL di Ponpes Napza BMCI Malang, Sabtu (27/5/23). (Ist)


BABAD.ID - Sebanyak 95 mahasiswa, dosen dan tenaga pendidikan Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Semarang  melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), pada Sabtu (27/5/23).

Kegiatan itu dilakukan di Pondok Pesantren Rehabilitasi NAPZA Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI) Malang.

Dengan dikawal oleh tim dari pondok pesantren, rombongan tiba di lokasi yang bertempat di Lowokwaru, Kota Malang, sekitar pukul 08.30 pagi.

Rombongan didampingi oleh Ketua IPWL BMCI, Aflakul Rizqy,S.M. dan langsung diajak melihat lokasi rehabilitasi bagi para pecandu narkoba sembari berdiskusi dan sharing tentang konseling adiksi.

Baca Juga: Sejumlah Mahasiswa PMI UIN Walisongo Semarang KKL di Rumah Zakat Bandung

Kegiatan dilanjutkan di aula masjid BMCI, dengan penyampaian materi oleh konselor adiksi, M. Ubay Cikditiro, S.M. bertajuk "Mengenal Program dan Penanganan Pecandu Narkoba di Rehabilitasi IPWL BMCI".

Ubay mengatakan, seseorang dapat terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba karena berada dalam waktu yang salah, lingkungan yang salah, dan tempat yang salah.

"Ketika kita berada di lingkungan yang negatif dan kita tidak punya pondasi yang kuat, maka akan mudah terjebak dalam penggunaan narkoba,” ucapnya.

Sementara itu, KKL pada prodi BPI FDK UIN Walisongo adalah tindak lanjut dan aplikasi dari teori yang sudah diperoleh oleh mahasiswa di bangku kuliah dengan leading outcome sebagai konselor sosial Islam dan penyuluh sosial keagamaan. Adapun salah satu objek sasaran KKL adalah lembaga sosial.

Baca Juga: Pemkab Semarang Kembali Raih WTP Sejak 2012

Mahasiswa peserta KKL mendapat ilmu dan sharing pengalaman tentang penanganan narkoba. Di IPWL BMCI sendiri, sebagaimana dipaparkan Gus Ubay, kegiatan konseling dalam terhadap pecandu narkoba bisa menggunakan berbagai pendekatan, disesuaikan dengan kondisi tiap-tiap klien.

Narkoba merupakan musuh masyarakat. Bahkan pecandu narkoba kerap tidak diterima kembali di masyakarat, sehingga butuh adanya pendampingan agar tetap survive dimasyakarakat.

Karena itulah, para klien rehabilitasi juga dibekali dengan berbagai skill yang dapat mereka gunakan agar menjadi mandiri dan berdaya saat sembuh dan keluar dari pondok nanti.

Seperti diketahui, yayasan IPWL BMCI juga  mengelola berbagai usaha dan produksi yang dikelola sendiri, seperti produksi keju mozarella, produksi kopi, budidaya jamur, ikan, dan anggrek, usaha restoran dan cafe, hingga minimarket. Di samping itu, yayasan ini juga mengelola lembaga pendidikan, mulai dari jenjang TK hingga SMA.

Baca Juga: Turunin Berat Badan Cuma Seminggu? Ini Cara Diet Mudah Ala Ade Rai

Halaman:

Editor: Praditya Wibisono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X