BABAD.ID – Transformasi dari Bank Perkreditan Rakyat, menjadi Bank Perekonomian Rakyat, diharapkan semakin mendongkrak perekonomian di Jawa Tengah.
Selain itu dapat mempermudah akses permodalan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta meningkatkan literasi perbankan, agar masyarakat tidak terjebak berbagai pinjaman ilegal.
“Kami mengucapkan selamat atas transformasi dari Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat. Perubahan ini tentu punya konsep yang luar biasa, karena kalau dengar istilah kredit berbeda dengan perekonomian,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, di sela launchiing Bank Perekonomian Rakyat (BPR), di halaman Kantor Gubernur, Minggu (28/5/2023).
Baca Juga: Pemprov Jateng Keluarkan Rp7 Miliar untuk Pembangunan Puskesmas di Banjarnegara
Ia menjelaskan, istilah perekonomian adalah bagaimana upaya untuk bisa tumbuh. Termasuk, bagaimana sektor UMKM di Jateng terus tumbuh, karena perekonomian Jateng banyak ditopang dari sektor UMKM.
Untuk itu, katanya, selain dapat memberi kemudahan permodalan, BPR diharapkan memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM di Jateng, supaya tidak berhenti, terus eksis, berkembang, dan naik kelas.
“Potensi UMKM di Jawa Tengah sangat beragam, dan tersebar hampir di seluruh kabupaten/ kota. Karenanya, kolaborasi antara pemerintah daerah dengan perbankan sangat diperlukan,” ucapnya.
Baca Juga: Ini Pesan BPK RI Setelah Pemprov Jateng Terima WTP
Sumarno mengaku, pemerintah terus berupaya memajukan UMKM melalui pelatihan, sedangkan BPR mempermudah akses permodalan pelaku UMKM.
Ia berharap , perubahan itu dapat menjadi bagian untuk lebih meningkatkan literasi perbankan di Jateng. Sehingga masyarakat lebih mengenal perbankan, dan tidak lagi terjebak pada berbagai bentuk pinjaman ilegal, rentenir, maupun pinjaman ilegal lainnya.
Apabila masyarakat butuh kredit atau pendanaan, bisa datang ke BPR, bukan ke tempat lain, karena keamanan BPR diawasi Otoritas Jasa Keuangan, dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan.
Baca Juga: Pemprov Jateng Terus Dukung Ekonomi Kreatif
“Selain itu, mohon bantuan BPR di Jateng untuk meningkatkan literasi perbankan. Karena masih banyak masyarakat kita yang terjebak rentenir, pinjaman online, dan pinjaman ilegal lainnya. Ini tugas kita bersama untuk memberantas itu semua,” pintanya.
Usai mengikuti jalan santai bersama sekitar 8 ribu pegawai BPR se-Jateng, Sekda Jateng didampingi anggota DPR RI Mustofa, Ketua Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat (Perbarindo) Jateng, Dadi Sumarsana, dan pejabat terkait lainnya, melakukan prosesi pemotongan pita dan tumpeng, sebagai tanda perubahan nama Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat
Artikel Terkait
Ganjar Ucapkan Dukacita kepada Keluarga Korban Kecelakaan Kerja di Gedung E kantor Pemprov Jateng
Pemprov Jateng Kirim Tujuh Kontainer Produk UMKM ke Mancanegara
Bank Jateng dan Pemprov Jateng Harapkan E-Boutique Tembus Pasar Prancis
Pemprov Jateng Libatkan Santri jadi Kang Jalal
Pemprov Jateng Terus Dukung Ekonomi Kreatif