• Senin, 25 September 2023

Kenapa Makanan Pedas Bisa Meredakan Stres? Begini Penjelasannya Secara Fisiologis

- Rabu, 9 Februari 2022 | 08:00 WIB
Makan makanan pedas setelah satu minggu menjalani UAS (Pixahive)
Makan makanan pedas setelah satu minggu menjalani UAS (Pixahive)

BABAD.ID - Pernah nggak sih kalian merasa lebih baik setelah makan makanan pedas pasca seminggu UAS? Ternyata keinginan makan makanan pedas adalah respons alami tubuh terhadap stres yang mampu menginduksi produksi endorfin alami loh.

Wah mantap, tubuh bisa produksi nakotika alami.

Endorfin adalah molekul sinyal yang dibuat oleh kelenjar pituitari dan berikatan dengan reseptor di otak sehingga meredakan nyeri dan menghasilkan euforia saat stres, misalnya setelah makan makanan pedas.

Endorfin sintetis biasanya digunakan oleh dokter untuk meredakan rasa nyeri pasca operasi (obat analgesik) atau sebagai sedatif.

Baca Juga: Ragam Jajanan Tradisional dari Olahan Singkong

Sedangkan endorfin alami langsung diproduksi oleh otak kita sebagai respons terhadap stres tertentu seperti karena tugas, ujian, deadline kerjaan, atau karena putus cinta, sehingga kita akan merasakan senang, bahagia, atau merasa lega.

Kenapa makanan pedas bisa meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh?

Setelah kamu mengalami stres karena rasa sakit atau karena berpikir terlalu keras, kamu akan menginginkan makan makanan yang pedas.

Keinginan tersebut adalah sinyal dari tubuh bahwa kamu sedang menginginkan endorfin lebih.

Baca Juga: Resep Rujak Cingur Khas Jawa Timur dan Tips Modifikasinya

Sensasi pedas dalam mulut karena kapsaisin atau senyawa pedas pada makanan yang kamu makan akan membuatmu berkeringat, mengeluarkan ingus, bahkan sampai mau menangis.

Sensasi itu akan dikirim ke otak sebagai sinyal bahwa tubuhmu sedang mengalami cedera jaringan buatan di dalam mulut.

Disebut cedera buatan karena makanan pedas bisa memanipulasi tubuhmu untuk merasakan sakit. Hal itulah yang mengaktifkan reseptor rasa sakit dalam tubuhmu.

Sinyal rasa sakit itu kemudian diteruskan ke dalam hipotalamus.

Hipotalamus meresponsnya dengan memproduksi hormon penyekresi kortikotroponin (corticotroponin-relasing hormone – CRH) untuk merangsang produksi proopiomelanocortin (POMC) oleh kelenjar pituitari. Kelenjar ini berada dibawah hipotalamus.

Halaman:

Editor: Wiwid Saktia

Sumber: webmd.com, NCBI, Buku Campbell Jilid 3 Edisi 12

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X