NTP Lamongan Meningkat, Bupati Ingatkan Petani untuk Tidak Bergantung pada Pupuk Subsidi

BABAD.ID – Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur meningkat sebanyak 2%. Dari tahun 2020 yang mencapai 104% hingga akhir tahun lalu mencapai 106%.

Kenaikan NTP ini menandakan bahwa keuntungan yang didapat petani Lamongan semakin meningkat.

Yuhronur Efendi, Bupati Kabupaten Lamongan, mengatakan bahwa sektor pertanian dapat membantu menjaga ketahanan ekonomi masyarakat selama pandemi Covid-19, karena basis produk domestik regional bruto (PDRB) kabupaten juga didukung oleh sektor ini.

Baca Juga: Jawab Kelangkaan Minyak Goreng, Demak Gelar Operasi Pasar untuk Pedagang

“Bisa dibandingkan dengan daerah lain yang basisnya sektor lain yang tidak bisa berjalan dengan baik ketika pandemi,” Jelas Yuhronur saat mengikuti panen raya padi di Desa Sidomlangean Kedungpring, Sabtu (26/2).

Yuhronur juga menambahkan bila kedepannya pemerintah akan terus melakukan evaluasi agar hasil pertanian di Kabupaten Lamongan terus meningkat.

Mereka juga mengupayakan infrastruktur modern dan menyediaan pupuk untuk kebutuhan petani.

Baca Juga: Batang Punya Produk Shuttlecock Kelas Dunia, Karya Home Indutri

Meskipun begitu, ia juga mengingatkan agar para petani mulai belajar mandiri dan bersiap-siap untuk beralih dari pupuk subsidi ke pupuk organik.

Hal ini dilatarbelakangi karena pemerintah pusat berencana untuk menarik subsidi pupuk.

Sejalan dengan hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, Sukriyah juga mengatakan bahwa dinas setempat akan terus membantu untuk mengupayakan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pertanian di Kabupaten Lamongan.

Baca Juga: Resep Makanan Jawa: Cara Mudah Membuat Lontong Daun dan Plastik yang Enak dan Tips Menyimpannya

Ia juga menyampaikan bahwa dinas setempat telah mengembangkan inovasi manajemen tanaman sehat (MTS) dan penanggulan hama seperti Rubuha atau burung hantu di enam lokasi.