• Sabtu, 23 September 2023

Apakah Covid-19 Varian Omicron Lebih Parah? Ini Penjelasan WHO

- Senin, 21 Maret 2022 | 06:00 WIB
Kasus Varian Omicron Siluman Terus Melonjak Setelah Aktivitas Kembali Tenang, Kemenkes: Kami Bukan Menakut-nakuti | Foto: Ayoindonesia.com
Kasus Varian Omicron Siluman Terus Melonjak Setelah Aktivitas Kembali Tenang, Kemenkes: Kami Bukan Menakut-nakuti | Foto: Ayoindonesia.com

BABAD.ID- Apakah Omicron lebih parah? Apakah lebih menular? Dan bagaimana Anda bisa melindungi diri sendiri?

WHO Technical Lead on Covid-19, Dr Maria Van Kerkhove menjelaskan, dalam hal transmisibilitas, tingkat pertumbuhan Omicron benar-benar meningkat dibandingkan varian lain yang menjadi perhatian.

"Ini adalah beberapa peningkatan paling tajam yang pernah kami lihat hingga saat ini," kata Dr Maria dalam program WHO’s Science in 5 on COVID-19 episode 63.

Baca Juga: Cara Mengetahui Hari Kesialan Berdasarkan Hitungan Weton Jawa

Ia menyatakan, varian Omicron memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan Delta. Terjadi peningkatan besar dalam kasus Omicron.

Ia menyatakan, Omicron telah terdeteksi di lebih dari 77 negara dan kemungkinan juga terjadi di negara lain.

Pertanyaan besar saat ini adalah bagaimana Omicron akan bersaing dengan varian lain yang beredar di populasi?

Baca Juga: 5 Ciri Kepemimpinan dalam Mitologi Budaya Jawa

Apakah Omicron akan mengalahkan Delta atau tidak?

Menurut Maria, masih terlalu dini untuk memahami hal itu secara penuh. Meski demikian, beberapa mutasi yang diidentifikasi di Omicron akan memberikan keuntungan pertumbuhan, akan memungkinkannya untuk lebih menular.

Peningkatan tajam kasus Omicron menjadi kekhawatiran.

Dengan adanya banyak kasus berarti lebih banyak rawat inap. Lebih banyak rawat inap dapat menempatkan sistem perawatan kesehatan yang sudah terbebani menjadi keadaan di mana orang tidak akan mendapatkan perawatan yang sesuai yang mereka butuhkan.

Baca Juga: Mengenal Sengkalan, Penulisan Angka Tahun dalam Bentuk Ungkapan Jawa

Apakah Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah?

Halaman:

Editor: Abdul Arif

Sumber: WHO

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X