• Kamis, 28 September 2023

Aktivitas vulkanik meningkat, Gunung Merapi di Jawa Tengah ditetapkan status SIAGA

- Sabtu, 9 Juli 2022 | 00:28 WIB
aktivitas puncak gunung merapi di Jawa Tengah (foto:BPPTKG)
aktivitas puncak gunung merapi di Jawa Tengah (foto:BPPTKG)

Penetapan status SIAGA, dinyatakan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam akun instagramnya.

BPPTKG mempertimbangkan, penetapan status dari hasil laporan aktivitas Gunung Merapi tanggal 1 hingga 7 Juli 2022.

Baca Juga: 4 Instansi Pemerintah Dicabut Predikat WBK

Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 60 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 m. Kemudian pada kubah barat daya teramati adanya pertumbuhan kubah, volume kubah terhitung sebesar 1.645.000 m3.

Sedangkan untuk kubah tengah tidak dapat teramati karena dominan terhalang asap. Namun berdasarkan analisis foto dari Stasiun kamera Deles5 tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah, maka volume kubah terhitung tetap yaitu sebesar 2.582.000 m3.

Baca Juga: Trending: Baznas Jateng kolaborasi dengan pemprov salurkan bantuan, berbeda dengan lembaga sebelah

Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Deformasi G. Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.Intensitas curah hujan sebesar 42 mm/jam selama 20 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 5 Juli 2022.

Meski demikian tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Baca Juga: Bertahan saat Pandemi Covid, Nur Wakidah, warga Demak sukses berbisnis bunga kering

dari beberapa poin laporan tersebut BPPTKG menyimpulkan;
1. Aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.

2. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca Juga: Bagaimana Peran Orang Tua Dalam Pembelajaran Inklusif? Begini Penjelasan Kemendikbudristek

Mengingat bahaya yang terjadi akibat meningkatnya aktivitas vulkanik gunung Merapi tersebut , BPPTKG menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi.

 

Halaman:

Editor: Ardiyansyah Harjunantio

Sumber: BPPTKG Yogyakarta

Tags

Terkini

X