Ganjar Pranowo Video Call TKI di Kamboja untuk Memastikan Kondisi Mereka Baik-Baik Saja

BABAD.ID – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendapatkan laporan dari akun @angelinahui97 bahwa ada 54 warga negara Indonesia (WNI) yang disekap di Kamboja.

Untuk memastikan kondisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) itu baik-baik saja, Ganjar melakukan panggilan video call secara mandiri.

"Kemarin saya sudah video call dengan mereka, begitu, kondisinya baik-baik semua ada satu yang sakit," ujar Ganjar usai menghadiri dan membuka Sosialisasi Undang Undang No 22 Tahun 2009 Pasal 74 di Gedung Gradhika Bakti Praja, Jumat, 29 Juli 2022.

Baca Juga: 28 Pemain Tim U-16 Indonesia untuk Piala AFF 2022 Siap Bertanding

Dari hasil pengecekannya secara langsung itu, Ganjar bisa melihat satu per satu wajah dan kondisi para TKI.

"Saya sudah konfirmasi ke sana, sebenarnya tidak dalam sekapan dan saya lihat wajahnya. Tidak ada yang, maaf, nyonyor-nyonyor (babak belur) itu nggak ada. Bahwa ada yang sakit masih bekerja dan sebagainya itulah yang saya minta untuk di-assesment," ujarnya.

Ganjar juga telah memerintahkan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Tengah untuk proaktif dan mengecek langsung kondisi para TKI tersebut.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Cafe di Kampung Inggris Pare yang Cocok untuk WFC dan Kuliah Online

"Kemarin bilang, nanti masih akan diperiksa, saya bilang nggak, suruh turun ke lokasi, suruh ngecek betul apa yang terjadi sambil itu kita membuat back up untuk mengamankan mereka," tegasnya.

Di samping itu, koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) setempat juga dilakukan untuk menghubungkan dengan perusahaan terkait.

"Dengan KBRI, hari ini kita minta untuk mengecek ke lokasi, untuk komunikasi dengan perusahaannya," ujarnya.

Baca Juga: Ini Rincian Rekor Liverpool di Community Shield

Ganjar juga berharap para TKI itu dapat segera ditolong dan kembali ke Indonesia, sebab kasus serupa sudah pernah terjadi.

Akibat insiden itu, Ganjar menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, terkhusus warga Jawa Tengah, yang ingin bekerja di luar negeri sebaiknya mengikuti prosedur yang legal supaya kasus serupa tidak terjadi lagi.

"Saya minta siapapun yang mau kerja ke luar tolong ikuti aturan semuanya sehingga kami bisa memantau. Sebab lalu tidak maka yang terjadi akan di luar dugaan yang kita pikirkan," pungkasnya.