BABAD.ID - Para santri harus patut bangga, melihat kurikulum yang ada di Pesantren Besongo. Secara kurikulum didesain dengan kurikulum berbasis salafiyah, tetapi di sisi lain, juga dibekali kecakapan-kecakapan skill yang sangat dibutuhkan dan dipersiapkan dalam kehidupan sosial di masyarakat.
"Maka, kita patut bangga dan kebanggaan ini harus kita sambut dengan rasa optimisme dan bersungguh-sungguh. Makanya, di hari pertama Pascalib ini, patut kiranya kita meng-upgrade niat kita," ucap Ustad Syariful Anam.
Ustadz Syariful Anam mengatakan hal itu dalam sambutan Pembukaan Pascalib (Pascaliburan) yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang, Sabtu, Februari 2023.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Di Purworejo, Nomor 4 Cocok Untuk Mencari Ketenangan
Disampaikan, para santri perlu refresh dan mantapkan kembali dengan niat tholabul 'ilmi, serta fokus apa yang telah menjadi impian para santri.
"Karena di Pondok Pesantren Besongo secara infrastruktur, kurikulum dan sebagainya, telah difasilitasi. Untuk itu, para santri dan santriwati harus bisa menyambungkan apa yang telah menjadi keinginan visi besar Pondok Pesantren Darul Falah Besongo dengan mengikuti kegiatan para santri dan santriwati," ujar Syariful Anam yang juga Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
Dikatakan, visi besar Pondok Pesantren ini, harus kita realisasikan dengan cara bersungguh-sungguh mengikuti segala rangkaian dan kegiatan apa yang telah digariskan oleh Pengasuh dan Pengurus Pondok Pesantren Darul Falah Besongo.
Baca Juga: Sakit Saat Menstruasi, Melany Ricardo Jalani Operasi Pengangkatan Rahim
"Dengan demikian, apa yang telah menjadi cita-cita Pondok Pesantren beserta santri, bisa menjadi tujuan tercapainya visi misi Pondok Pesantren," ujarnya.
Dijelaskan, terkait tema yang akan di bahas nanti dengan tema "Mewujudkan Santri Produktif ang Berprestasi", ini tentunya tidak mudah.
"Maka dari itu, pembekalan-pembekalan yang ada di Pesantren, baik yang bersifat kognitif maupun pembelajaran skill, itu perlu diikuti secara totalitas," jelasnya.
Baca Juga: Dianggap Hanya Memanfaatkan Lesty, Rizky Billar Saya Kerja Cerdas
"Ketika hal tersebut dilakukan, maka InsyaAllah apa yang menjadi garis besar mencetak santriwan dan santriwati yang berakhlak karimah dan memiliki kecakapan dalam beragama, dan kecakapan dalam kehidupan sehari-hari dapat terwujud," Pungkasnya.
Ustadz Kasan Bisri Narasumber Mauidzah Hasanah menjelaskan, Santri secara bahasa, memiliki banyak perbedaan pandangan. Ada yang mengatakan, santri diambil dari kata sastri, yang memiliki arti orang yang belajar kita suci.
Artikel Terkait
UIN Walisongo Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur SNBP, Ini Syaratnya
SPAN dan UM PTKIN 2023 Telah Dibuka, Ini Daftar Jurusan Pilihan di UIN Walisongo dan Akreditasinya
Kata Rektor UIN Walisongo Soal Usulan Kenaikan Biaya Haji 2023
Santri Darul Falah Besongo Bakti Sosial di Panti Asuhan Sapuwan Yaminah, Ajak Anak-anak Belajar Bikin Buket
Kampanye Moderasi Beragama, Rektor UIN Walisongo Semarang: Dakwah melalui Dunia Maya Jauh Lebih Penting