BABAD.ID - Jamu atau obat tradisional merupakan satu warisan leluhur yang sampai saat ini masih banyak digunakan oleh masyarakat.
Sejarah menyebutkan bahwa jamu telah ada sejak ratusan tahun yang lalu.
Istilah “jamu” sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Budha yang dibuktikan dengan penggambaran pada relief beberapa candi, seperti Candi Borobudur, Prambanan, Sukuh, dan Tegalwangi.
Baca Juga: Per 1 Juli 2022, Harga Emas Capai Rp 984 Ribu Per Gram, Simak Rincian Harganya
Kata ‘jamu’ sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu ‘jampi’ dan ‘usodo’ yang bermakna obat atau doa.
Jamu adalah minuman berkhasiat yang dibuat dari berbagai bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, atau campuran dari bahan tersebut.
Secara turun temurun, jamu telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Ahmad Fuadi, Penulis Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna
Jamu banyak digunakan sebagai alternatif untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit, atau diyakini dapat menyembuhkan penyakit.
Meski zaman semakin maju dan modern, popularitas jamu tidak dapat diabaikan.
Tidak sedikit dijumpai industri jamu dan obat berbasis herbal yang memang memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia.
Baca Juga: Kenali 5 Hal yang Bisa Mencegahmu Berpikir Kritis
Selain industri besar, sering ditemui pula penjual jamu yang menjajakan dengan berkeliling atau di pasar tradisional.
Penjual jamu tradisional tidak jarang menggunakan bahan-bahan segar dalam pembuatannya. Jamu ini memiliki rasa dan aroma khas yang belum tentu ditemui pada jamu buatan pabrik.
Akan tetapi, tidak selalu mudah ditemui penjual jamu tradisional di sekitar.
Artikel Terkait
Mengenal Ragam Racikan Jamu, Minuman Tradisional yang Kaya Akan Manfaat
Resep Bumbu Rawon Khas Jawa Timur dan Pro Tips Menyimpannya
Resep Rawon Khas Jawa Timur untuk Hidangan Idul Adha dan Mengolah Daging Supaya Cepat Empuk
5 Rekomendasi Kuliner Khas Situbondo yang Wajib Dicoba
Jajanan Tradisional Apa Saja? Ini Beberapa yang Masih Eksis