Jadwal dan Lokasi Dugderan di Kota Semarang, Tradisi Sambut Ramadhan yang Sudah Ada Sejak 1881

BABAD.ID-- Pelaksanakan Dugderan akan kembali digelar di Kota Semarang. Catat jadwal dan lokasinya ya!

Dugderan adalah tradisi masyarakat Kota Semarang dalam menyambut bulan Ramadhan. Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1881.

Dalam tradisi Dugderan, biasanya terdapat arak-arakan Warak Ngendog dan kirab budaya.

Baca Juga: Kalender Puasa Ramadhan 2023 Versi Muhammadiyah, 30 atau 29 Hari?

Event budaya ini tentu sudah sangat dinanti oleh masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya. Pasalnya, kegiatan ini digelar setiap menjelang bulan Ramadhan.

Mengutip dari akun Instagram Disbudpar Kota Semarang, tradisi Dugderan akan digelar pada 20 Maret 2023 di Kawasan Simpang Lima dan 21 Maret 2023 di Balai Kota Semarang.

Lalu, apa itu Dugderan dan bagaimana sejarahnya?

Dikutip dari http://warisanbudaya.kemdikbud.go.id, tradisi ini sudah ada sejak tahun 1881, pada masa Bupati KRMT Purbaningrat. 

Tradisi ini dilaksanakan tepat sehari menjelang bulan Ramadhan berupa pemukulan bedug Masjid Besar Kauman disusul dengan penyulutan meriam di halaman Pendapa Kabupaten di Kanjengan. 

Baca Juga: Apa Doa di Hari Kedelapan Ramadhan 2023? Ini Bacaannya dengan Tulisan Arab, Latin dan Arti

Masyarakat akan berkumpul di alun-alun untuk mendengarkan sambutan dan informasi awal puasa dari bupati dan imam masjid.

Nama Dugderan sendiri diambil dari suara bedug yang mengeluarkan bunyi “dug” dan meriam mengeluarkan bunyi “der” yang berkali-kali, akhirnya menjadi istilah Dugderan.

Sementara prosesi tradisi Dugderan terdiri dari tiga agenda yakni pasar (malam) Dugderan, prosesi ritual pengumuman awal puasa dan kirab budaya Warak Ngendog.

Tiga agenda tersebut yang sekarang menjadi satu kesatuan dalam tradisi Dugderan.