BABAD.ID - Dalam bahasa Inggris, istilah makan selalu menggunakan kata "eat." Begitu pula dalam bahasa Indonesia, tidak ada variasi kata makan. Tapi bagaimana dalam bahasa Jawa?
Ada berbagai pengistilahan makan dalam bahasa Jawa. Ada yang diperuntukan orang yang lebih tua, teman sebaya, dan hewan.
Baca Juga: Istilah untuk Menyebutkan Banyaknya Petai dalam Bahasa Jawa
Jangan sampai salah pilih kosa kata supaya kamu tetap dianggap sopan oleh lawan bicara.
Berikut adalah ragam istilah "makan" dalam bahasa Jawa.
Maem adalah diksi “makan” yang sering digunakan oleh perempuan dalam kondisi informal.
Secara kultural, diksi ini mencerminkan kehalusan, kesopanan, dan status sosial kelas yang terdidik bagi penuturnya.
Mangan adalah diksi makan dengan partisipan berjarak sosial akrab.
Misalnya teman dekat, teman sebaya, orang tua terhadap anak, dan terkadang juga digunakan oleh anak kepada orang tua dengan tingkat pendidikan yang kurang.
Diksi ini juga lebih sering digunakan oleh laki-laki kepada teman sebayanya dibanding perempuan, sebab bagi mereka diksi ini dinilai agak kasar.
Baca Juga: Istilah untuk Menyebutkan Banyaknya Pisang dalam Bahasa Jawa
Dahar merupakan diksi “makan” yang biasanya digunakan dengan lawan bicara yang lebih tua dan dituakan, yang lebih dihormati, dan yang tidak dikenal dan dihormati.
Notol atau nyucuk adalah istilah memakan biji-bijian menggunakan paruh, misalnya pada jenis unggas dan burung.
Nguntal adalah istilah “makan” yang merujuk pada cara makan yang langsung ditelan tanpa dikunyah dan dirasakan terlebih dahulu.
Misalnya nguntal kuning telur dan nguntal obat.
Artikel Terkait
Istilah Orang Jawa untuk Menunjukkan Ukuran Luas
Trah Keturunan: 18 Istilah Silsilah atau Garis Keturunan dalam Budaya Jawa
Pari, Gabah, Beras, Sego, dan Istilah Setiap Proses Perubahan Bentuk Padi
Istilah untuk Menyebutkan Banyaknya Pisang dalam Bahasa Jawa
Istilah untuk Menyebutkan Banyaknya Petai dalam Bahasa Jawa