Jika ditinjau dari perspektif nafsu, orang yang terlepas dari penyaakit keheranan (gumunan) adalah orang yang sudah mencapai nafsu mutmainnah. Yaitu seseorang yang memiliki jiwa yang tenang dalam dirinya.
Baca Juga: Cangkrukan, Gaya Hidup dan Cara Orang Jawa Merawat Keakraban
3. Aja Dumeh
Aja dumeh (jangan menyombongkan diri) tidak sekadar menasehati ‘orang yang lebih’ untuk tidak pamer kelebihannya kepada ‘orang yang kurang’.
Orang juga sering mengartikan ‘aja dumeh’ dengan anjuran untuk berlaku sopan atau hormat kepada yang kurang dari dirinya agar orang tidak tersinggung.
Selain itu, falsafah ini juga menganjurkan agar seseorang lebih peduli kepada orang lain. Jika kita mempunyai kelebihan, misanya kekayaan, kekuasaan dan ilmu, maka gunakanlah itu untuk membantu banyak orang.
Demikianlah tiga larangan dalam filosofi jawa yang dapat membantu kita menjalani kehidupan. Semoga bermanfaat.***
Artikel Terkait
Pepatah Jawa: Aja Ngomong Waton, Nanging Ngomonga Nganggo Waton
Pepatah Jawa: Aja Rumangsa Bisa, Nanging Bisa Rumangsa
Pepatah Jawa: Ajining Dhiri Dumunung ing Lathi, Ajining Raga saka Busana
Pepatah Jawa: Giri Lusi, Janma Tan Kena Ingina
Pepatah Jawa: Manjing Ajur-ajer, Menyatu dengan Lingkungan