BABAD.ID - Nasi tumpeng merupakan makanan khas Jawa yang disajikan dalam dibentuk kerucut. Di sekelilingnya dihiasi dengan beragam lauk pauk.
Tumpeng biasa disajikan pada acara syukuran atau hajat tertentu. Misalnya saat seseorang mendapat rezeki, kelahiran anak, puputan dan lainnya.
Tumpeng umumnya disajikan di atas tampah (wadah yang berasal dari anyaman bambu yang berbentuk bundar) yang sebelumnya telah dialasi daun pisang.
Baca Juga: Being Emphatic when You Understand, Cartoon by Sun Chen from China
Dalam syukuran yang menggunakan tumpeng, biasanya, setelah pembacaan doa, ada tradisi tertulis menganjurkan pucuk tumpeng untuk dipotong dan diberikan kepada orang yang paling penting, paling dituakan atau yang paling dihormati di antara orang-orang yang hadir.
Makna dan Filosofi
Tumpeng sendiri memiliki makna mendalam dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terutama di Jawa. Makanan ini seringkali menjadi syarat wajib bila seseorang ingin mengadakan syukuran akan sesuatu.
Baca Juga: Semangati Atlet Banyuwangi di Porprov Jatim, Ini Pesan Bupati Ipuk
Menurut Achroni bentuk kerucut pada tumpeng dimaksudkan untuk meniru bentuk gunung. Hal ini disebabkan pada zaman dahulu, masyarakat Jawa memiliki tradisi untuk memuliakan gunung.
Bentuk kerucut juga punya makna lain. Kerucut melambangkan harapan agar kehidupan seseorang atau masyarakat selalu meningkat dari waktu ke waktu.
Bentuk kerucut juga melambangkan sifat manusia dan alam semesta. Ia mengingatkan pada kita bahwa manusia berawal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan.
Baca Juga: Being Emphatic when You Understand, Cartoon by Salar Eshratkhah from Iran (3)
Setiap daerah tumpeng disajikan dengan lauk yang berbeda-beda. Namun umumnya, dalam sebuah tumpeng memiliki lauk pauk berupa ayam ingkung, telur rebus, bawang merah, tauge, kacang panjang, dan sambal kelapa parut.
Tumpeng beserta lauk pauknya mempunyai makna sebagai simbol dari upaya mendekatkan diri kepada Tuhan.
Artikel Terkait
Pembagian Ruang dalam Rumah Joglo Lengkap dengan Fungsinya
Ini 5 Cara Mengenalkan Budaya Pada Anak, dari Makanan Tradisional hingga 5S di Sekolah
Begini Proses Membangun Rumah Joglo, Sudah Tahu Belum?
Apakah Weton Rabu Legi Bisa Kaya? Ini Jawabannya Menurut Primbon Jawa
3 Kelebihan Pranata Mangsa, Menurut Ilmu Sains