8 Filosofi Ubarampe dalam Budaya Tradisi Merti Dusun

- Selasa, 12 Juli 2022 | 21:49 WIB
Tumpeng nasi kuning (Wikimedia)
Tumpeng nasi kuning (Wikimedia)

Baca Juga: Memahami Arti Kehidupan dari Filosofi Nihilisme

Sanggan memiliki makna filosofis bahwa setiap keluarga adalah bagian dari masyarakat yang berkondisi sosial seperti raja dengan relasi sosial yang luas. Dengan demikian, semua masyarakat adalah saudara, sehingga setiap masyarakat diharuskan menjaga keharmonisan hubungan sosial untuk mencapai kesejahteraan sosial bersama.

  1. Seprangkat Kinang

Uberampe selanjutnya adalah seperangkat kinang yang terdiri dari daun sirih (suruh), cairan kapur (Injet), pinang (jambe), serta tembakau (susur) yang dibungkus dengan daun pisang dan diletakan di atas dua sisir pisang raja.

Baca Juga: Mengenal Filosofi Setiap Tingkat di Rumah Limas

Makna filosofis dari seperangkat kinang adalah setiap warga masyrakat pasti pernah menapaki kehidupan pahit, menemukan masalah, kesusahan, serta kesedihan. Adanya uberampe seperangkat kinang adalah untuk meminta perlindungan Tuhan, untuk dimudahkan dan dikuatkan dalam menghadapi masalah dalam hidup.

  1. Kembang Setaman

Kembang Setaman merupakan uberampe selanjutnya. Kembang setaman, merupakan ragam bunga seperti bunga Kanthil, mawar merah atau putih, Kenanga, dan Menur serta Daun Pandan wangi dan serbuk kayu Cendana.

Baca Juga: Makna dan Filosofi Isian Kembar Mayang dalam Pernikahan Adat Jawa

Kembang setaman yang juga dibungkus daun pisang  dan menjadi medium ritual umbul donga puja basuki, rangkaian tradisi Merti Dusun. Kembang Setaman memiliki makna dan filosofis bahwa keragaman agama, perbedaan keadaan ekonomi, serta status sosial warga masyarakat dapat bersatu dan menjadi indah.

  1. Tumpeng dan Ingkung

Tumpeng merupakan nasi kuning yang sengaja dibentuk kerucut  serta di sekelilingnya dihiasi sayur dan lauk pauk. Bentuk kerucut pada tumpeng merupakan simbol hubungan anatara manusia dengan Tuhan dan sesame manusia harus seimbang.

Baca Juga: Filosofi Lagu Gundul-gundul Pacul: Mengajarkan Budi Pekerti dan Etika Islami

Sedangkan ingkung, merupakan akronim dari ingsun manekung, yang berarti saya berdoa. Ingkung merupakan ayam jago yang dimasak secara utuh (tidak dipotong-potong) dengan racikan bumbu tertentu.

Ingkung memiliki makna filosofis agar masyarakat setempat senantiasa dilindungi dari malapetaka serta rukun,  dan damai.

  1. Tukon Pasar

Tukon Pasar merupakan jenis uberampe dalam budaya tradisi Merti Dusun selanjutnya. Tukon Pasar merupakan jenis jajanan yang dibeli di pasar tradisional, seperti; jadah, apem, peyek, wajik, kacang godhok, lopis, dan sejenisnya.

Baca Juga: Makna dan Filosofi Makanan Jawa: Lemper – Yen Dielem Atimu Ojo Memper

Tukon Pasar memiliki makna filosofis bahwa mayarakat memiliki keragaman. Dan adanya Tukon Pasar sebagai salah satu uberampe bertujuan agar masyarakat yang memiliki latar belakang beragam ini tetap disatukan dengan komunitas sosial dalam bermasyarakat yang bersatu.

Halaman:

Editor: Fareh Hariyanto

Sumber: Jurnal Media Informasi oleh Warto dan Suryani (2020)

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X