Mengenal 11 Ajaran atau Cabang Ilmu dalam Primbon Jawa

- Rabu, 13 Juli 2022 | 18:48 WIB
Petani menanam padi seuai dengan Pranata Mangsa Primbon Jawa (wikimedia.org)
Petani menanam padi seuai dengan Pranata Mangsa Primbon Jawa (wikimedia.org)

BABAD.ID – Kebudayaan Jawa yang sangat kompleks, memiliki banyak sekali ilmu pengetahuan yang diperhitungkan dengan sangat rumit kemudian disebarkan secara turun temurun.

Tidak hanya berkaitan dengan sastra, kuliner, ritual dan tradisi, kaweruh (ilmu pengetahuan) dalam kebudayaan Jawa, tetapi juga ramalan-ramalan.

Ramalan dalam kebudayaan Jawa digunakan untuk menghitung hari dan pancawara, menentukan hari pernikahan, menentukan hari baik dan buruk dalam melaksanakan aktifitas, selametan kematian, slametan kehamilan, hingga menentukan waktu yang tepat dalam masa bercocok tanam.

Baca Juga: Tinjauan Semantik Sistem Kognisi dalam Petung Primbon Jawa

Dalam Kebudayaan Jawa, kitab yang berisi perhitungan hari baik dan hari buruk dalam melakukan sesuatu, nasib dan watak individu, nama dan ciri-ciri fisik dari kelahiran bayi disebut kitab primbon.

Suwardi Endaswara (2003) menyebutkan jika primbon Jawa mengandung banyak sekali ilmu pengetahuan.

Bahkan, orang pintar zaman dahulu disebut juga primbonis, sebab segala gerak dan tingkah lakunya didasarkan pada kitab primbon.

Baca Juga: Trending di YouTube, Ini Lirik Lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' Denny Caknan, Cak Percil dan Cak Sodiq

Berikut Suwardi Endaswara (2003) membagi berbagai ajaran dalam primbon.

  1. Pranata Mangsa

Pranata mangsa merupakan disiplin ilmu yang membaca gejala alam semesta, atau sering disebut juga sebagai tafsir ngalam semesta.

Pranata mangsa juga digunakan pedoman manusia dalam menghormati alam, kosmologi Jawa yang bersifat kosmos-biologis, tata cara menghitung waktu tanam dan waktu panen yang baik, sehingga pranata mangsa sering digunakan oleh masyarakat agraris dan pesisir untuk mengetahui waktu tandur  (menanam padi), maupun untuk mengetahui waktu melaut.

Baca Juga: Wayang dan Kisah Pewayangan; Gambaran Kisah Hidup Manusia

  1. Petungan

Petungan merupakan disiplin ilmu hasil dari perhitungan neptu (nilai numerik yang berkaitan dengan pancawara, lima hari dalam sepekan dalam penanggalan Jawa).

Petungan biasanya digunakan untuk mencari kecocokan jodoh, ataupun dalam menentukan aktivitas dan kegiatan lain yang berhubungan dengan laku hidup manusia.

Baca Juga: Patrape Lungguh: 12 Macam Cara Duduk Orang Jawa

Halaman:

Editor: Wiwid Saktia

Sumber: Falsafah Hidup Jawa - Cakrawala

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X