BABAD.ID – Malam satu suro atau tahun baru Hijriah menjadi perayaan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Berikut adalah penjelasan empat tradisi PSHT yang dilakukan pada tanggal 1 Suro.
- Ngrajut
Kumpul pada malam satu suro digunakan untuk ngrajut tali persaudaraan antara anggota PSHT. Soliditas antar anggota menjadi organisasi pencak silat ini rukun guyub.
Baca Juga: 7 Alasan Mengapa Bulan Suro Dianggap Keramat
- Puter Gelang
Puter Gelang adalah tradisi berjalan tanpa alas kaki serta mengenakan seragam resmi PSHT untuk mengelilingi wilayah kampung saat tengah malam pada 1 Suro.
Puter Gelang dilakukan untuk napak tilas leluhur dalam memayu hayuning buwono kepada penduduk bumi beserta alam semesta.
- Ndlamak/Napak
Tradisi ndlamak dengan berjalan kaki mengelilingi alas kaki di wilayah atau kota latihan.
Baca Juga: Jangan Terlewat, Ini Jadwal Grebeg Suro 2022 dan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo yang ke-526
- Mbisu
Ritual mbisu dilaksanakan menjelang malam 1 Suro. Sikap mbisu dilakukan untuk mengontrol ucapan dari mulut. Mbisu disarankan mengatakan kebaikan dan menjauhi keburukan.
Demikian tradisi tradisi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) pada malam satu suro.
Artikel Terkait
Termasuk Bulan Mulia, Ini 21 Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Suro
Malam Satu Suro Sebentar Lagi, Berikut Lima Mitos yang Beredar di Masyarakat Jawa
Grebeg Suro 2022 Sudah Resmi Dibuka, Ini Harga Tiket Nonton Festival Nasional Reog Ponorogo
Kenapa Menikah di Bulan Suro Dilarang? Ini Kata Primbon Jawa
Ini 3 Keutamaan Puasa di Bulan Suro atau Bulan Muharram