Apa Itu Rebo Wekasan? Ini Penjelasannya Menurut KH Abdul Hamid

- Selasa, 20 September 2022 | 08:31 WIB
Rebo Wekasan, Tahun ini Jatuh pada Hari Rabu, 21 September 2022: Adakah Bulan Sial? (Gorajuara/ Larisa Koshkina / Pixabay)
Rebo Wekasan, Tahun ini Jatuh pada Hari Rabu, 21 September 2022: Adakah Bulan Sial? (Gorajuara/ Larisa Koshkina / Pixabay)

BABAD.ID – Masyarakat Jawa, khususnya di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, mengenal Rebo Wekasan sebagai hari yang dikeramatkan. Konon hari tersebut merupakan hari yang penuh kesialan.

Sebagian daerah menyebut Rebo Wekasan ini sebagai Rebo Pungkasan atau Rebo Kasan.

Namun, ketiga istilah tersebut merujuk pada hal yang sama, yaitu Rabu terakhir di bulan Safar dalam penanggalan Hijriyah, dan tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada 21 September 2022.

Rasulullah juga pernah menyinggung bulan tersebut di dalam hadisnya.

“Tidak ada penyakit menular, tidak ada mitos, tidak ada prasangka buruk, tidak ada (keramat) bulan Safar."

Baca Juga: Ternyata Kakang Kawah Adi Ari-Ari Bisa Dijelaskan Secara Sains, Ini Manfaatnya untuk Pengobatan Modern

Islam mengajarkan bahwa setiap bulan itu bersifat netral atau tidak mendatangkan keuntungan atau kesialan tertentu.

Namun, perspsi dari umat terdahulu tentang Rebo Wekasan tidak terelakkan.

Kaum Arab Jahiliyah berpendapat bahwa bulan tersebut mendatangkan bencana dan musibah, sehingga mereka perlu mengurungkan segala aktivitas pada hari tersebut.

Meskipun begitu, menurut Abdul Hamid Kudus, bulan Safar memiliki kekhasan tersendiri sebagaimana yang ia tulis dalam kitabnya “Kanz al-Najah wa al-Surur.

Kitab ini sering dijadikan rujukan bagi masyarakat Jawa yang akan menyelenggarakan ritual Rebo Wekasan

Dalam kitab tersebut, Abdul Hamid menyampaikan bahwa Allah menurunkan 320 ribu bencana pada Rabu terakhir di bulan Safar, sehingga hari Rabu tersebut menjadi hari tersulit dalam setahun.

Baca Juga: 5 Makanan khas Jogja yang Wajib Dicicipi selain Sate Klatak dan Bakpia Pathuk

Untuk itu disarankan melakukan ritual atau amalan dan memperbanyak doa di hari tersebut.

Menurutnya, Rebo wekasan merupakan tradisi yang terjadi karena akulturasi budaya Jawa dengan Islam secara intensif.

Halaman:

Editor: Wiwid Saktia

Sumber: Umma Farida - Jurnal Rebu Wekasan Menurut Abdul Hamid

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X