BABAD.ID - Tiga hari lalu Indonesia memperingati hari Bhakti Post, Telegraph dan Telephone (PTT) peringatan ini mungkin bagi sebagian orang terdengar asing.
Lantaran dalam beberapa dekade terakhir, ketika peringatan ini dilaksanakan. Rerata titik beratnya bermuara pada Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi atau disebut Postel.
Sedangkan untuk telegraph yang hingga kini memang sudah tidak digunakan jarang sekali terdengar dalam peringatan dan acara seremonial yang meriah seperti hari-hari peringatan lainnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Lengkap Capricorn, Sabtu, 01 Oktober 2022: Karir, Cinta dan Kesehatan
Padahal jika diruntut sejarahnya peringatan ini memiliki nilai yang sarat akan historis dalam upaya kemerdekaan Indonesia.
Mengingat peringatan hari PTT di Indonesia berawal dari perjuangan para pahlawan dalam mengambil Jawatan PTT dari tangan Jepang oleh Angkatan Muda PTT pada 27 September 1945, tepat 77 tahun yang lalu.
Kala itu, saat pemerintahan Jepang di Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang. Angkatan Muda PTT kemudian mengambil alih kekuasaan jawatan PTT tersebut dan kemudian secara resmi berubah menjadi "Jawatan PTT Republik Indonesia”.
Baca Juga: Kembali Viral: Ini Pesan Inul Daratista Kepada Rizky Billar Sebelum Menikahi Lesti Kejora
Jika Pos dan Telephon hingga saat ini masih bisa kita menikmati, beda dengan Telegraph. Sebab seiring berjalanan waktu alat ini kemudian digantikan oleh telepon, mesin faks, dan Internet yang bahkan lebih cepat.
Namun tidak dipungkiri jika penemuannya menjadi pondasi awal bagi sejarah telekomunikasi dunia. Alat ini ditemukan oleh Samuel Finley Breese Morse dan Alfred Vail di tahun 1830-an.
Keduanya saat itu berhasil mengembangkangkan telegraf yang ada saat itu menjadi telegraf elektrik dan menggunakan kode-kode khusus dan mampu mengiriman pesan jarak jauh dalam waktu yang singkat.
Baca Juga: Kelahir Bayi di Bulan Maulid, Ingatkan Orang Tua untuk Mendidik Anak Dengan Sebaik-baiknya
Hingga 14 tahun setelah awal kali ditemukan alat tersebut dapat diuji cobakan pertama kali dari Washington, D. C. ke Baltimore, Maryland dengan jarak 70 kilometer.
Pesan Telegraf pertama waktu itu dilakukan langsung oleh penemunya Samuel Finley Breese Morse pada 1844. Selang 22 tahun kemudian tepatnya 1866, garis telegraf telah terpasang melintasi samudra Atlantik dari Asia Ke Eropa.
Jangan membayangkan pesan Telegraf masa kamari seperti kalian berbagi pesan di WhatsApp atau Telegram pada zaman kiwari. Sebab Cara kerja telegraf pada zaman itu kalian hanya perlu menekan kode untuk setiap huruf dalam bentuk sinyal panjang dan pendek.
Artikel Terkait
Tiga Peninggalan Kolonial Belanda di Banyuwangi yang Bisa Dikunjungi
4 Rekomendasi Wisata Sejarah di Eks Keresidenan Besuki
Sejarah Jember Kala Masa Kolonialisme, Pembagian Wilayahnya Meliputi 25 Onderdistrik
Menilik Sejarah Tembakau Jember, Ditanam Sejak Masa Kolonial Hingga Kini Tetap Dikenal
Menilik Jejak Kolonialisme Belanda di Kabupaten Situbondo
Kopi Ijen Bondowoso, Peninggalan Kolonial yang Tetap Jadi Ungglan