Penanda Waktu Terjadinya Gempa Bumi Menurut Primbon Jawa: Relate Dengan Falsafah Sing Sapa Lena Bakal Kena

- Jumat, 11 November 2022 | 06:30 WIB
Ilustrasi tanda-tanda waktu terjadinya gempa menurut Primbon Jawa (unsplash.com/Jarrett Mills)
Ilustrasi tanda-tanda waktu terjadinya gempa menurut Primbon Jawa (unsplash.com/Jarrett Mills)

BABAD.ID – Bagi masyarakat Jawa, pageblug, kematian, dan bencana alam bencana alam tidak datang secara tiba-tiba – pasti ada tanda-tandanya.

Sama seperti saat menonton film di bioskop ada jump scare saat hantu akan muncul, atau saat dalang melakukan antawecana atau membuat gedongan kotak berkali-kali menjelang gara-gara ditambah dengan suara dalang yang semakin meninggi.

Masyarakat Jawa sangat menghargai alam, bahkan mereka juga menganggapnya sebagai guru. Bagi mereka, semakin kita dekat dengan alam, maka kita akan selamat dari bencana.

Baca Juga: Makna Gempa Bumi Jika Terjadi Saat Siang Hari Menurut Primbon Jawa

Tanda-tanda alam itu mulanya tidak dibukukan, dan hanya diketahui oleh pinisepuh, namun seiring berjalannya waktu penanda-penanada itu dituangkan dalam kitab Primbon Jawa.

Pun termasuk gempa bumi, menurut Primbon Jawa ada penanda waktu terjadinya gempa bumi.

Penanda waktu gempa bumi

Berikut adalah penanda waktu terjadinya gempa bumi menurut Primbon Jawa.

Pertama, Gempa bumi yang mematikan biasanya terjadi saat manusia sudah banyak yang terbangun dari tidur, misalnya siang hari atau pergantian malam ke siang atau sebaliknya.

Tepatnya, kisaran antaa pukul 5-8 pagi atau sore, dan jam-jam berkativitas padat lainnya, dan tidak mungkin terjadi antara pukul 12-3 pagi.

Baca Juga: Memiliki Tafsiran Negatif, Berikut Ini Penjelasan Mimpi Tentang Gempa Bumi

Mungkin hal ini merupakan prinsip atau rumus keadilan Tuhan, atau kearifan hukum alam.

Jadi bisa disimpulkan, waktu-waktu gempa mematikan terjadi saat orang-orang sedang terjagai dari tidur.

Hal tersebut sesuai dengan falsafah jawa “sing sapa lena, kena” yang artinya barang siapa terlena (tidak waspada) maka akan menjadi korban.

Kedua, gempa bumi tidak terjadi pada saat dataran mengalami bencana alam, misalnya banjir.

Halaman:

Editor: Wiwid Saktia

Sumber: Membaca Primbon Bencana Alam - Suwardi E.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X