BABAD.ID-Simak artikel berikut ini untuk mengetahui perkembangan kesenian Didong.
Keseninan Didong telah menjadi bagian dari kesenian Aceh yang sudah banyak dilihat orang.
Bahkan banyak pula yang telah melakukan penelitian terkait kesenian Didong ini.
Baca Juga: Pembangunan IKN Nusantara Terus Berlanjut, 16.000 Tenaga Kerja Siap Menempati 22 Tower
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dari kesenian Didong, anda dapat simak artikel berikut ini.
Adapun perkembangannya simak artikel ini.
Mulanya, Didong hanya ditampilkan di saat acara keagamaan saja.
Namun seiring berkembangnya zaman, kesenian Didong ditampilkan diupacara-upacara adat, seperti perkawinan, khitanan, mendirikan rumah, panen raya, penyambutan tamu dan sebagainya.
Baca Juga: Potret Anak Lesty, Baby L yang Tampak Sumringah Menaiki Kuda
Biasa para pe-didong ketika sebelum mementaskan biasanya mempersiapkan terlebih dahulu tema yang sesuai dengan upacara yang akan dilakukan.
Sebagai contoh, dalam upacara perkawinan para pe-didong harus menguasai secara detil mengenai seluk-beluk adat perkawinan.
Sehingga pengetahuan adat dapat terus dipahami dan bertahan setiap masanya.
Perubahan yang begitu terasa terhadap keseninan Didong ketika pada masa penjajahan Jepang.
Baca Juga: Daftar SMK Negeri di Kabupaten Pacitan Lengkap dengan Jurusannya
Pada masa itu, para penjajah Jepang yang keras merusak kesenian ini.
Artikel Terkait
3 Rekomendasi Wisata di Aceh Yang Memanjakan Mata dan Hati Anda
Mengenal Asal Usul Seni Tari Asal Aceh, Tari Saman Yang Telah Mendunia Membawa Harum Indonesia
Tidak Hanya Sebatas Tarian, Ini Dia Makna dan Fungsi Di Balik Tarian Saman Aceh
Mengenal Kesenian Didong, Salah Satu Kesenian Aceh Yang Sarat Akan Nasehat
Makna Keseninan Didong, Memahami Makna di Balik kata Didong