Seorang pemain utama yang disebut 'ceh' berada di tengah-tengah pemain.
Kemudian ada dua orang penabuh rapa'i berada di belakang atau sisi kiri dan sisi kanan pemain.
Tari Likok Pulo hanya menggunakan tubuh bagian atas, badan, tangan dan kepala.
Prinsip dari tarian ini adalah gerakan olah tubuh, keterampilan, keseragaman, atau kesetaraan.
Baca Juga: Samsung Galaxy S23 Ultra dengan Kamera 200 MP Terbaru, Ini Harga dan Spesifikasinya
Kesetaraan dengan menggunakan tangan sama-sama ke depan, ke samping kiri atau kanan, ke atas, dan melingkar dari depan ke belakang.
Tari Likok Pulo dalam temponya beragam dari lambat hingga cepat.
Karena tempo yang berubah-ubah ini menjadikan daya tarik penonton untuk melihat tarian ini.***
Artikel Terkait
Mengenal Kesenian Didong, Salah Satu Kesenian Aceh Yang Sarat Akan Nasehat
Makna Keseninan Didong, Memahami Makna di Balik kata Didong
Fungsi Dari Kesenian Didong, Dakwah Islam Dibalut Dengan Kesenian
Perkembangan Kesenian Didong, Dari Acara Keagamaan Hingga Kritik Terhadap Pemerintahan
Pemain dan Peralatan Didong, Dari Tangan, Bantal, Hingga Seruling
Serunya Jalan Pementasan Kesenian Didong, Saling Membalas Syair Dari Pendidikan Hingga Kritik Sosial
Mengenal Tari Likok Pulo Asal Aceh, Pementasan Tari Dari Malam ke Pagi