• Kamis, 28 September 2023

Begini Cara Guru Mengajar Peserta Didik untuk Mengembangkan Kompetensi dalam Kurikulum Merdeka

- Kamis, 7 Juli 2022 | 06:18 WIB
Ilustrasi guru mengajar dengan Kurikulum Merdeka (flickr.com)
Ilustrasi guru mengajar dengan Kurikulum Merdeka (flickr.com)

BABAD.ID – Pandemi Covid-19 telah menyebabkan ketertinggalan pembelajaran atau learning loss yang berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan strategi pemulihan pembelajaran dalam waktu tertentu – biasanya dikaitkan dengan implementasi kurikulum.

Ada tiga opsi kurikulum untuk mengatasi ketertinggalan pembelajaran, yaitu: kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan Kurikulum Merdeka.

Baca Juga: Kurikulum Merdeka: Mengenal Proyek Profil Pelajar Pancasila : Definisi, Alokasi Waktu, dan Rapor Akhir

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sudah mulai mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, dan rencananya akan menjadi kurikulum nasional di tahun 2024.

Kurikulum Merdeka dirancang untuk mewujudkan kemerdekaan belajar mengajar.

Jadi peserta didik diberi kebebasan untuk mendalami dan mengeksplorasi minat dan bakatnya masing-masing, dan guru dapat memiliki kekebasan untuk memilih berbagai perangkat dengan catatan utama bisa membantu peserta didik mengembangkan kompetensi.

Baca Juga: Apa Pengaruh Profil Pelajar Pancasila dengan Pembelajaran di Kelas?

Bagaimana cara guru mengajar peserta didik untuk mengembangkan kompetensi?

Guru haru mempersiapkan perencanaan kegiatan pembelajaran secara matang supaya alur mengajar bisa terencana dengan baik dan bisa membantu peserta didik mengembangkan kompetensinya secara optimal.

Begini langkah-langkah sederhananya.

  1. Guru menganalisis kompetensi yang ada di capaian pembelajaran per fase, lalu menurunkannya pada kompetensi yang ingin dicapai peserta didik.
  2. Guru menyusun kompetensi secara berjenjang dari awal tahun hingga akhir tahun.
  3. Guru menurunkan kompetensi dalam bentuk indikator capaian kompetensi yang dapat diukur melalui asesmen, bisa dalam bentuk lembar praktikum atau yang lainnya.
  4. Guru mengomunikasikan hasil asesmen (diagnostik, formatif, dan sumatif) secara intensif, transparan, dan personal kepada peserta didik dan orang tua.
  5. Bila dirasa guru belum mampu untuk melakukannya sendiri, guru dapat bekerja sama dengan guru lain untuk melakukan analisis dan menurunkannya menjadi alur tujuan pembelajaran.

Baca Juga: Mapel Informatika Menjadi Materi Pilihan di Kurikulum Merdeka, Apa Saja yang Dipelajari?

Platform Merdeka Mengajar

Tangkapan layar beranda platform Merdeka Mengajar
Tangkapan layar beranda platform Merdeka Mengajar (guru.kemendikbud.go.id)

Selain mempersiapkannya secara mandiri, guru juga bisa memanfaatkan platform Merdeka Mengajar.

Platform ini dibuat oleh Kemendikbudristek untuk mendukung para guru dalam mengimplementasikan cara mengajar menggunakan Kurikulum Merdeka secara lebih baik, menyediakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, serta berkarya untuk menginspirasi teman sejawat.

Halaman:

Editor: Wiwid Saktia

Sumber: Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka Kemendikbud RI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X