Membaca Rapijali 1: Mencari, Tentang Mimpi dan Jati Diri

BABAD.ID — "Karya yang terpendam selama 27 tahun," begitu gumam saya ketika membaca karya Dee Lestari yang berjudul Rapijali: Mencari.

Mulanya, bagian pertama dari serial Rapijali yang terdiri dari 3 series ini berjudul Planet Ping.

Setelah menunggu selama hampir 3 dekade, Dee akhirnya memutuskan untuk meruntuhkan Planet Ping dan membangun kembali semesta baru yang bernama Rapijali, nama yang menurutnya dapat mempresentasikan keseluruhan inti cerita dalam novel itu.

Baca Juga: Nasehat Panembahan Ismaya pada Sarayuda dalam Buku Keris Naga Sasra Sabuk Inten

Agar lebih relevan, banyak penyesuaian sengaja dilakukan, seperti setting, latar dan instrumen lainnya.

Rapijali mengisahkan seorang gadis yang berbakat dalam bermain musik atau music prodigy, ia bernama Ping.

Ia merasa bakat yang ia punya akan sia-sia, jika dirinya tetap berada di Batu Karas, sebuah daerah di kabupaten Pangandaran — setting kampung halaman Ping dalam cerita.

Tapi disisi lain, ia tak mungkin berlaku egois dan meninggalkan satu-satunya keluarga yang ia punya, yaitu kakeknya yang bernama Yuda Alexander.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Mengajarkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Anak, dari Bertanya hingga Membaca Buku

Di sinilah saya mengerti arti dari judul “Mencari” pada buku ini.

Kita dibuat hanyut dalam kebingungan, kemungkinan, dan keraguan yang dialami oleh Ping dalam mencari-cari mimpinya di ruang gelap.

Cerita berlanjut pada saat Ping mengalami hari tersuram dalam hidupnya.Bagaimana tidak, kakeknya meninggal dunia.

Ping pun makin surut dan kalut untuk melanjutkan hidup tanpa ada almarhum "Aki," meski kehadiran tokoh lain seperti sahabatnya Oding, The Breboh, Mang Acep, Lilis dan lain sebagainya mencoba untuk membantu Ping.

Baca Juga: Buat yang Suka Baca Buku, Ini 5 Rekomendasi Novel Karya Pramoedya Ananta Toer

Dalam perkembangan cerita, kita dibeberkan fakta tentang siapa Ping sebenarnya. Ia akan menjadi anak asuh seorang calon gubernur, pindah ke Jakarta dan melanjutkan mimpi yang diwariskan oleh Aki Yuda.