Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bagi Peserta Didik di SLB  

- Jumat, 8 Juli 2022 | 22:53 WIB
Peserta didik berkebutuhan khusus di SLB Negeri Ungaran.   (Foto. Schoolandcollegelistings.com)
Peserta didik berkebutuhan khusus di SLB Negeri Ungaran. (Foto. Schoolandcollegelistings.com)

 

BABAD.ID - Tidak berbeda dengan peserta didik reguler, peserta didik berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) juga menerapkan tema yang sama terkait proyek penguatan profil Pelajar Pancasila.

Hanya saja, kedalaman materi serta aktivitas diselaraskan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

Proyek penguatan profil Pelajar Pancasila merupakan proyek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan.

Baca Juga: Simak Pentingnya Mata Pelajaran Keterampilan pada Kurikulum Merdeka bagi Pendidikan Khusus

Proyek ini juga diketahui sebagai kegiatan pembelajaran yang bermakna untuk mewujudkan enam dimensi profil Pelajar Pancasila.

Keenam dimensi tersebut terdiri dari beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Selain itu, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.

Prinsip-prinsip proyek penguatan profil Pelajar Pancasila adalah holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, dan eksploratif.

Baca Juga: Kurikulum Merdeka Tidak Cukup Perbaiki Pendidikan Di Indonesia, Ini Alasannya

Proyek penguatan profil Pelajar Pancasila bermanfaat bagi peserta didik untuk mengembangkan kompetensi serta memperkuat karakter dan profil Pelajar Pancasila.

Dalam kegiatan proyek profil ini, peserta didik diharapkan dapat memiliki kesempatan untuk mempelajari berbagai tema atau isu penting.

Tema atau isu penting tersebut seperti perubahan iklim, anti-radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, serta kehidupan berdemokrasi.

Baca Juga: Aturan Kurikulum Merdeka bagi Pendidikan Khusus di Indonesia

Dengan mempelajari berbagai tema atau isu tersebut peserta didik diproyeksikan dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.

Pelajar Indonesia diharapkan mempunyai kompetensi untuk menjadi warga negara yang demokratis serta menjadi manusia yang unggul dan produktif di abad ke-21.

Halaman:

Editor: Fareh Hariyanto

Sumber: Kemendikbud.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X