BABAD.ID - Perlu diketahui Kurikulum merdeka belajar adalah program kebijakan dari Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dirancang oleh Kabinet Indonesia Maju Nadiem Anwar Makarim.
Kurikulum tersebut menyasar semua tingkat sekolah. Mulai dari tingkat SD, SMA hingga Sekolah Luar Biasa (SLB). Yaitu sekolah yang diperuntukkan untuk siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
Bagaimana implementasi kurikulum merdeka untuk SLB? Berikut Babad.id sajikan rangkuman pertanyaan seputar impelementasi kurikulum merdeka untuk SLB tersebut yang disadur dari Buku Tanya Jawab Seputar Kurikulum Merdeka.
1. Apa yang berubah dari kurikulum sebelumnya untuk Kurikulum Merdeka di bagian pendidikan khusus?
Pertama, penggunaan Capaian Pembelajaran (CP) yang setara dengan KI KD pada Kurikulum 2013.
Kedua, untuk peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual mengacu pada fase yang didasarkan pada usia mental. Untuk peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual dapat mengacu pada fase yang sama dengan peserta didik di pendidikan umum.
Baca juga: Simak Pentingnya Mata Pelajaran Keterampilan pada Kurikulum Merdeka bagi Pendidikan Khusus
Ketiga, pada Kurikulum 2013, KI KD disusun untuk perketunaan, untuk Kurikulum Merdeka hanya menggunakan 1 CP untuk semua ketunaan.
2. Bagaimana penyediaan buku untuk peserta didik berkebutuhan khusus?
Pada dasarnya, peserta didik berkebutuhan khusus dapat menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan termasuk buku.
Untuk saat ini, Pemerintah telah menyediakan buku panduan guru yang terdiri atas panduan pelaksanaan pendidikan inklusif, panduan pelaksanaan program pembelajaran individual (PPI), panduan asesmen, dan pembelajaran pendidikan khusus.
3. Apakah untuk peserta didik di SLB juga harusmenerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Peserta didik berkebutuhan khusus menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan mengusung tema yang tidak berbeda dengan satuan pendidikan reguler, hanya saja kedalaman materi dan aktivitas disesuaikan dengan karakteritik dan kebutuhan peserta didik.
4. Mengapa mata pelajaran keterampilan pada pesertadidik berkebutuhan khusus memiliki porsi paling besar di antara mata pelajaran lainnya?
Mata pelajaran keterampilan untuk peserta didik berkebutuhan khusus memiliki porsi yang paling besar dibandingkan mapel lainnya. Hal ini dikarenakan projeksi pendidikannya adalah kemandirian, sehingga peserta didik disiapkan untuk menjadi lulusan siap kerja dan mampu berwirausaha.
Artikel Terkait
Kurikulum Merdeka Tidak Cukup Perbaiki Pendidikan Di Indonesia, Ini Alasannya
Tidak Semua Sekolah Menerapkan Kurikulum Merdeka, Ini Kriterianya
Apa Kegunaan Mapel Praktik Kerja Lapangan Pada SMK/MAK Kurikulum Merdeka? Ini Penjelasannya
Dukung Kurikulum Merdeka, Yuk Simak Sumber Rujukan Berikut!