BABAD.ID- Saat ditimpa musibah, respon awal yang dilakukan banyak orang adalah merasa cemas.
Hal ini termasuk wajar sebagai respon alami, dan akan memudar seiring faktor pemicunya menghilang.
Misalnya seseorang yang merasa cemas saat menghadapi ujian akan merasa tenang kembali setelah ujiannya selesai.
Namun, akan menjadi tidak wajar jika perasaan cemas terus menerus dirasakan, bahkan hingga menjadi gangguan untuk aktivitas harian.
Berbeda dengan rasa cemas yang normal, orang yang mengalami gangguan kecemasan berlebihan, biasanya akan terus merasa cemas tanpa sebab yang jelas.
Penderita gangguan cemas berlebih merasa khawatir dan takut yang berlebihan secara terus-menerus.
Seiring berjalannya waktu, gangguan kecemasan ini bisa bertambah parah dan mengganggu kualitas hidup penderitanya.
Baca Juga: Banyak Penyebab Pemicu Perut Buncit, 8 Hal ini Membantu Meratakan Perut Secara Alami
Apabila tidak mendapatkan penanganan, penderita gangguan cemas berlebih bisa saja mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Menurunnya performa kerja atau prestasi belajarnya di sekolah dan juga kesulitan untuk menjalani interaksi sosial dengan orang lain.
Terkadang, rasa cemas juga bisa muncul akibat Fear of Missing Out (FOMO).
Baca Juga: Fenomena Déjà vu dan Penjelasan Ilmiahnya
Dikutip dari Telegram Sehat Muslim, diantara obat terbesar untuk mengobati penyakit-penyakit adalah mengerjakan kebajikan dan berbuat baik.
Artikel Terkait
Cara Pembuatan Minyak Atsiri dari 2 Jenis Tanaman Hias Berbeda
Mengenal Si Golden Flower dan Cara Budidaya Agribisnisnya
Kian Eksis, Ikuti Langkah ini untuk Budidaya Agribisnis Tanaman Krisan
Fenomena Déjà vu dan Penjelasan Ilmiahnya
Banyak Penyebab Pemicu Perut Buncit, 8 Hal ini Membantu Meratakan Perut Secara Alami