Mengunjungi Museum Resolusi Jihad, Jejak Perjuangan NU Mempertahankan NKRI

BABAD.ID - Hoofdbestuur Nahdlatul Oelama, bangunan yang berlokasi di kampung Bubutan, Surabaya, memegang peran penting sebagai titik asal terciptanya organisasi Nahdlatul Oelama (NO) pada tahun 1909.

Mengutip dari laman resmi Tourism Surabaya, bangunan ini sebelumnya dikenal sebagai kantor Djawatan Agama Kota Surabaya, dipimpin oleh KH Hasyim Asy'ari.

Pada tahun 1926, bangunan ini berganti fungsi menjadi Hoofdbestuur Nahdlatul Oelama atau kantor pengurus besar NU.

Baca Juga: Satu Abad NU, Ranting Tawang Mas Dorong Gerakan Akar Rumput Kuasai Agama dan Teknologi

Ini merupakan tempat lahirnya NU pada tanggal 31 Januari 1926/16 Rajab 1344 H.

Kampung NU memainkan peran penting selama masa penjajahan Belanda, dengan meminta setiap muslim, terutama laki-laki, yang tinggal dalam jarak 94 km untuk berperang melawan penjajah.

Ini kemudian dikenal sebagai Resolusi Jihad NU, yang dicetuskan pada tanggal 22 Oktober 1945.

Baca Juga: Jadwal Event Budaya di Sragen Tahun 2023, Sangat Seru dan Bikin Sehat!

Sekarang, Hoofdbestuur Nahdlatul Oelama menjadi bangunan cagar budaya dan kantor pengurus NU.

Terdapat Monumen Resolusi Jihad sebagai pengingat Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asy'ari, di mana para santri, pemuda, dan masyarakat berjuang bersama melawan pasukan sekutu pada pertempuran 10 Nopember 1945.

Gedung cagar budaya ini juga menyimpan koleksi foto bersejarah terkait pertempuran 10 Nopember 1945 dan foto naskah Resolusi Jihad.

Baca Juga: Watak Wanita yang Memiliki Weton Sabtu Legi Menurut Primbon Jawa: Peka Perasannya dan Agak Bandel

Mengunjungi Museum Resolusi Jihad akan membawa Anda pada petualangan sejarah perjuangan Muslim Indonesia dan memahami betapa pentingnya peran NU dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dengan demikian, Museum Resolusi Jihad di Jl. Bubutan Gang VI Surabaya menjadi taman sejarah yang layak dikunjungi dan mempererat rasa nasionalisme bagi masyarakat Indonesia.***