Disamping itu Jepara yang daerah kekuasaannya sampai Rembang juga memiliki industri galangan kapal, baik untuk kebutuhan ekonomi maupun untuk armada perang. Bukan hanya membuat kapal untuk Jepara tetapi juga memenuhi pesanan kasultanan lain.
Ratu Kalinyamat juga dikenal memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Tidak jauh dari makam suaminya, ia membangun masjid dengan condra sengkala Rupo Brahmana Warna Sari atau tahun 1559 M.
Masjid ini juga dihiasi dengan ornamen ukiran yang saat ini menjadi artefak tertua ukiran di Jepara.
Konon ornamen ukiran ini dikerjakan oleh patih Chi Hui Gwan yang dikenal juga dengan sebutan Patih Sungging Badar Duwung. Karena itu ornamen ukiran di masjid ini merupakan perpaduan antara budaya Tiongkok dan Islam.
Perpaduan budaya ini juga nampak pada pintu masuk masjid dan makam Mantingan yang menggunakan bentuk candi bentar.yang mencerminkan perpaduan dengan budaya Hindu dan Jawa.
Saat berkuasa Ratu Kalinyamat, juga membangun hubungan dengan kasultanan lain, bukan hanya untuk kepentingan ekonomi tetapi juga pertahanan. Karena itu Ratu Kalinyamat memiliki armada yang sangat kuat dan bahkan menjadi pelindung kasultanan lain.
Di bawah pemerintahan Ratu Kalinyamat Jepara semakin berkembang sebagai bandar perdagangan dan pelayaran. Ratu Kalinyamat tidak saja memegang peranan penting dalam politik dan pemerintahan, tetapi juga menguasai sumber-sumber ekonami, terutama hasil perdagangan dan pelayaran seberang laut.
Ratu Kalinyamat juga memiliki angkatan laut yang cukup kuat untuk mendukung aktivitas pelayaran dan perdagangan seberang laut. Di samping itu, Ratu Kalinyamat tetap menjalankan politik persahabatan dengan kerajaan pedalaman sehingga dapat memelihara stabilitas politik.
Bahkan ia kemudian menjadi pemimpin aliansi Kesultanan Islam (Johor, Maluku, dan Aceh) untuk mencapai kesejahteraan bersama dan melepaskan ancaman dari Portugal. Karena itu Ratu Kalinyamat juga dikenal sebagai Ratu yang sangat kaya dan berkuasa.
Ratu Kalinyamat merupakan tokoh besar dalam sejarah Indonesia, khususnya abad ke-16 sebagai pewaris kekuatan Kesultanan Demak, Ratu Kalinyamat memegang peranan yang terpenting dibanding dengan penguasa-penguasa yang lain di pantai utara Jawa pada abad tersebut.
Karena itu sebagai seorang pelajar sudah sepatutnya memiliki jiwa nasionalisme dan pariotisme yang telah diwariskan oleh Ratu Kalinyamat yang dikenal sebagai Ratu Perintis Antikolonialisme untuk menghadapi tantangan yang kita hadapi saat ini dan masa datang.
Dengan belajar dan meneladani kepahlawanan Ratu Kalinyamat yang dengan kesungguhan, semangat, kerja keras dan patriotik membangun dan mempertahakan Jepara dari sehala bentuk ancaman, berarti kita telah menerapkan sikap Profile Pelajar Pancasila pada diri kita.
(Fadhilatul Hidayah Rofiq, MAN 1 Jepara)