Daerah Resapan Air, sebagai Langkah Mitigasi Terjadinya Banjir

- Kamis, 25 Mei 2023 | 11:24 WIB
Ilustrasi desain resapan air (sda.pu.go.id)
Ilustrasi desain resapan air (sda.pu.go.id)


BABAD.ID - Banjir, peristiwa yang kerap membuat resah serta kerugian fisik maupun mental. Hal itu dikarenakan curah hujan yang tinggi, luapan sungai, air laut pasang melebihi kapasitas penampungan alami dan infrastruktur drainase yang ada atau minimnya daerah resapan air.

Daerah resapan air merupakan area atau wilayah yang dirancang dan diperuntukkan khusus untuk menyerap air hujan ke dalam tanah.

Sedangkan tujuan utama dari daerah daerah itu, yakni untuk memungkinkan air hujan yang jatuh ke permukaan bumi dapat meresap ke dalam tanah, mengisi akuifer, dan memperbaharui pasokan air tanah.

Wilayah itu berperan penting dalam menjaga keseimbangan siklus hidrologi alami.

Baca Juga: Menelaah Hubungan Banjir dengan Siklus Hidrologi, Begini Logikanya

Dalam siklus alami, sebagian besar air hujan yang jatuh ke permukaan bumi harus meresap ke dalam tanah, mengisi akuifer, dan mengalir ke sungai, danau, atau laut.

Namun, dengan semakin banyaknya area yang ditutupi oleh permukaan yang tidak dapat menyerap air, aliran permukaan menjadi meningkat, sementara resapan air ke dalam tanah berkurang. Ini dapat menyebabkan masalah seperti banjir permukaan yang sering terjadi dan penurunan tingkat air tanah.

Ada beberapa hal penyebab utama banjir. Pertama, curah hujan yang tinggi dan berkepanjangan atau intensitas tinggi, dapat menyebabkan genangan air yang berlebihan dan meningkatkan aliran permukaan air.

Kedua, sungai meluap yang disebabkan oleh curah hujan tinggi, aliran air dari wilayah hulu yang luas, serta penghalang alami atau buatan yang menghambat aliran air.

Baca Juga: Warga Sayung Adukan Banjir dan Macet Akibat Pembangunan Tol Semarang-Demak ke Ganjar

Kemudian dapat disebabkan banjir pasang laut, ketika air naik ke tingkat yang lebih tinggi dari biasanya. Seringkali dipicu oleh faktor seperti angin kencang, badai tropis dan perubahan pasang surut.

Keempat, infrastruktur drainase buruk, seperti saluran pembuangan yang tersumbat dan sistem drainase yang rusak, dapat menyebabkan air menggenangi wilayah yang seharusnya kering.

Berikut adalah proses terjadinya banjir yang dapat terkait dengan kurangnya daerah resapan air.

Aliran permukaan yang meningkat, dikarenakan sedikitnya area resapan, sehingga membuat air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah dengan baik.

Baca Juga: Banjir dan Pengangguran Masih Menjadi PR di HUT Kota Semarang ke-476

Halaman:

Editor: Praditya Wibisono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X