• Senin, 25 September 2023

Gendurenan, Potret Tradisi Menyambut Idul Adha di Desa Muneng

- Jumat, 15 Juli 2022 | 14:46 WIB
Masyarakat Desa Muneng mengadakan tradisi gendurenan di lingkungan masjid pasca sholat Idul Adha. (Foto: Dzul)
Masyarakat Desa Muneng mengadakan tradisi gendurenan di lingkungan masjid pasca sholat Idul Adha. (Foto: Dzul)

BABAD.ID- Salah satu tradisi yang berkembang di tanah Jawa pada hari-hari besar Islam adalah Gendurenan.

Setiap daerah, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur yang awet merawat tradisi Gendurenan.

Tentu, setiap daerah memiliki caranya masing-masing dalam melaksanakan gendurenan, salah satunya di Desa Muneng Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.

Baca Juga: Lahir Hari Jumat Pahing Cocok Usaha Apa? Ini Penjelasan Primbon Jawa

Desa Muneng, yang berada di bawah kaki Gununug Merbabu, selalu aktif menyambut hari-hari besar Islam dengan mengadakan Gendurenan.

Tertanggal 22 Juni hingga 4 Agustus saya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ) sehingga saya menjumpai peristiwa tersebut, saat hari raya Idul Adha tiba.

Usai solat Id, warga Desa Muneng berduyun-duyun menuju masjid yang ada pada dusunnya masing-masing dengan membawa berbagai macam perjamuan, dan sebagian ada yang membawa tikar.

Baca Juga: Menilik Kampung Koi Banyuwangi yang Naik Kelas Berkat Jagoan Tani

Genduren, dalam bahasa Indonesia adalah kenduri. Menurut KBBI, kenduri memiliki arti perjamuan makan untuk memperingati peristiwa, meminta keberkahan, keselamatan dan sebagainya.

Peristiwa yang dimaksud adalah hari-hari sakral pada Jawa maupun Islam dengan mendoakan roh yang sudah meninggal dan makan hasil bumi bersama.

“Genduren itu bagian dari merti dusun. Merti dusun ya artinya bersih desa,” ungkap Aspari, warga Desa Muneng.

Baca Juga: Resmikan Wajah Baru Sarinah, Presiden Jokowi Teruskan Misi Besar Soekarno

Dalam upacara merti dusun ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan seperti, membersihkan lingkungan desa: tempat ibadah, saluran air, sungai, dan sebagainnya.

Gampangnya, ‘genduren’ bisa disebut dengan ritual keagamaan. Sedangkan ’merti dusun’ adalah ritual sosialnya.

Halaman:

Editor: Mela Pauziah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X