Ketika Sampah Berserakan di Taman Maliogoro, Siapa yang Salah?

- Kamis, 16 Februari 2023 | 22:15 WIB
Taman Maliogoro di Bojonegoro Jawa Timur (Google Local Guide/Mubin Masduqi)
Taman Maliogoro di Bojonegoro Jawa Timur (Google Local Guide/Mubin Masduqi)

BABAD.ID – Akhir-akhir ini warga Bojonegoro digegerkan dengan taman baru yang sering disebut dengan Maliogoro. Nama ini pun menjadi trending topik di semua kalangan, baik pada anak-anak, remaja, orang dewasa maupun para buyut.

Sejak selesainya pembangunan taman di sepanjang jalan Mh. Thamrin, banyak orang berduyun-duyun datang untuk menikmati keindahan, salah satu, ikon Bumi Anglingdharma itu.

Namun sayang, taman dengan banyak kursi dan lampu ala-ala Malioboro Yogyakarta itu harus dipenuhi sampah di beberapa tempat saat akhir pekan.

Baca Juga: Erick Thohir Terpilih sebagai Ketua Umum PSSI, Fokus Bersihkan Sepak Bola Indonesia

Hal tersebut tentunya adalah hal yang salah, juga menunjukan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan.

Budaya membuang sampah sak nggon-nggon sepertinya menjadi hal yang lazim dilakukan.

Meski tempat sampah disediakan cukup banyak, masih banyak saja pengunjung yang habis makan, sampah langsung dibuang sembarangan.

Baca Juga: Ini Waktu yang Tepat Mengamalkan Doa di Jumat Terakhir Bulan Rajab

Padahal, mantan saja dibuang pada tempatnya. Kenapa sampah tidak?

Kecantikan Maliogoro menjadi berkurang dengan banyaknya bekas botol minum dari berbagai merk, plastik pentol, mika, dan berbagai macam sampah lainnya.

“Toh, ada tukang kebersihan.” Begitulah mindset mereka yang rajin membuang sampah di kolong kursi, jalan-jalan dan trotoar. Di mana kaki berpijak, di situlah sampah dibuang.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Jumat Terakhir Bulan Rajab, Amalkan Doa Ini Agar Berlimpah Rezeki Sepanjang Tahun

Alangkah indah jika kesadaran membuang sampah pada tempatnya dimiliki semua kalangan masyarakat.

Tidak ada serakan bekas minum dan makan yang mengotori pemandangan. Tidak ada sarang penyakit di wajah kota yang cantik.

Tempat sampah pun ada gunanya. Tidak dianggurkan begitu saja. Bukan sebagai pajangan semata.

Halaman:

Editor: Wiwid Saktia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X