20 Contoh Kalimat Bertema Ragam Istilah 'Berjalan' dalam Bahasa Jawa Lengkap dengan Aksara Jawanya
BABAD.ID | Stori Loka Jawa – Kaki adalah salah satu anggota tubuh yang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat kita bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
Kata “berjalan” dalam bahasa Jawa disebut dengan “mlaku”. Sedulur pasti sudah familiar dengan kata “mlaku”, kan? Namun, dalam bahasa Jawa istilah aktivitas berjalan memiliki beragam istilah yang unik dan menarik, lho!
Misalnya, grumat-grumut, lentreng-lentreng, dan kethuyuk-kethuyuk adalah beberapa sebutan untuk menggambarkan cara berjalan.
Menurut buku karya Sri Nadiarti dkk. berjudul “Medan Makna Aktivitas Kaki dalam Bahasa Jawa”, ada banyak istilah lain yang juga digunakan untuk menyebutkan aktivitas ini.
Yuk, simak berbagai macam istilah "berjalan" dalam bahasa Jawa beserta contohnya dalam artikel ini, yang dikutip dari buku tersebut.
1. Adhik mau mlaku saka sekolahan nganti tekan omah. (Adik tadi jalan kaki dari sekolah sampai rumah.) = ꧋ꦲꦝꦶꦏ꧀ꦩꦲꦸꦩ꧀ꦭꦏꦸꦱꦏꦱꦼꦏꦺꦴꦭꦃꦲꦤ꧀ꦔꦤ꧀ꦠꦶꦠꦼꦏꦤ꧀ꦲꦺꦴꦩꦃ꧉
2. Wong iku mlakune kethipel-kethipel. (Orang itu berjalan tersendat-sendat.) = ꧋ꦮꦺꦴꦁꦲꦶꦏꦸꦩ꧀ꦭꦏꦸꦤꦺꦏꦼꦛꦶꦥꦼꦭ꧀ꦏꦼꦛꦶꦥꦼꦭ꧀꧈
3. Aku munggah gunung mau nganti mekah-mekeh, amarga dalane angel.
(Tadi aku mendaki gunung sampai berjalan terengah-engah, karena jalannya sulit.) = ꧋ꦲꦏꦸꦩꦸꦁꦒꦃꦒꦸꦤꦸꦁꦩꦲꦸꦔꦤ꧀ꦠꦶꦩꦺꦏꦃꦩꦺꦏꦺꦃ꧈ꦲꦩꦂꦒꦢꦭꦤ꧀ꦤꦺꦲꦔꦺꦭ꧀꧈
4. Mlakune simbahku wis grumah-grumuh. (Jalannya nenekku sudah sangat pelan.) = ꧋ꦩ꧀ꦭꦏꦸꦤꦺꦱꦶꦩ꧀ꦧꦃꦏꦸꦮꦶꦱ꧀ꦒꦿꦸꦩꦃꦒꦿꦸꦩꦸꦃ꧉
5. Wong iku mlakune sempoyongan, ketoke kakehan ngombe. (Orang itu jalannya terhuyung-huyung (hampir jatuh), sepertinya kebanyakan minum.) = ꧋ꦮꦺꦴꦁꦲꦶꦏꦸꦩ꧀ꦭꦏꦸꦤꦺꦱꦼꦩ꧀ꦥꦺꦴꦪꦺꦴꦁꦔꦤ꧀꧈ꦏꦺꦠꦺꦴꦏ꧀ꦲꦺꦏꦏꦺꦲꦤ꧀ꦔꦺꦴꦩ꧀ꦧꦺ꧉
6. Tanggaku mlakune thumuk-thumuk. (Tetanggaku jalannya dengan hati-hati.) = ꧋ꦠꦁꦒꦏꦸꦩ꧀ꦭꦏꦸꦤꦺꦛꦸꦩꦸꦏ꧀ꦛꦸꦩꦸꦏ꧀꧈
7. Bocah kuwi mlaku grumat-grumut merga lagi sinau ngadeg dhewe.
(Anak itu berjalan tertatih-tatih karena sedang belajar berdiri sendiri.) = ꧋ꦧꦺꦴꦕꦃꦏꦸꦮꦶꦩ꧀ꦭꦏꦸ ꦒꦿꦸꦩꦠ꧀ꦒꦿꦸꦩꦸꦠ꧀ꦩꦼꦂꦒꦭꦒꦶꦱꦶꦤꦲꦸꦔꦢꦼꦒ꧀ꦝꦺꦮꦺ꧉
8. Ami mlaku lentreh amarga sikile lara.
(Ami berjalan sangat pelan karena kakinya sakit.) = ꧋ꦄꦩꦶꦩ꧀ꦭꦏꦸꦊꦤ꧀ꦠꦿꦺꦃꦲꦩꦂꦒꦱꦶꦏꦶꦭ꧀ꦭꦺꦭꦫ꧉
9. Aku mlaku thimik-thimik merga lagi jarikan. (Aku berjalan pelan dengan langkah kecil-kecil karena baru memakai jarik.) = ꧋ꦲꦏꦸꦩ꧀ꦭꦏꦸꦛꦶꦩꦶꦏ꧀ꦛꦶꦩꦶꦏ꧀ꦩꦼꦂꦒꦭꦒꦶꦗꦫꦶꦏ꧀ꦲꦤ꧀꧈
10. Mbak Rini mlaku minyik-minyik ning dalan sing rame, supaya ora kesandung.
(Mbak Rini berjalan dengan langkah kecil di jalan yang ramai, supaya tidak tersandhung.) = ꧋ꦩ꧀ꦧꦏ꧀ꦬꦶꦤꦶꦩ꧀ꦭꦏꦸꦩꦶꦚꦶꦏ꧀ꦩꦶꦚꦶꦏ꧀ꦤꦶꦁꦢꦭꦤ꧀ꦱꦶꦁꦫꦩꦺ꧈ꦱꦸꦥꦪꦲꦺꦴꦫꦏꦼꦱꦤ꧀ꦝꦸꦁ꧉
11. Aku mlaku lentreng-lentreng ning taman karo ngelingi kedadeyan wingi.
(Aku berjalan pelan di taman sambil mengingat kejadian kemarin.) = ꧋ꦲꦏꦸꦩ꧀ꦭꦏꦸꦊꦤ꧀ꦠꦽꦁꦊꦤ꧀ꦠꦽꦁꦤꦶꦁꦠꦩꦤ꧀ꦏꦫꦺꦴꦔꦺꦭꦶꦁꦔꦶꦏꦼꦢꦢꦺꦪꦤ꧀ꦮꦶꦔꦶ꧉
12. Kakungku mlaku kethuyuk-kethuyuk. (Kakekku berjalan membungkuk.) = ꧋ꦏꦏꦸꦁꦏꦸꦩ꧀ꦭꦏꦸꦏꦼꦛꦸꦪꦸꦏ꧀ꦏꦼꦛꦸꦪꦸꦏ꧀꧈
13. Adhikku mlaku ngeyeg. (Adikku berjalan cepat.) = ꧋ꦲꦝꦶꦏ꧀ꦏꦸꦩ꧀ꦭꦏꦸꦔꦺꦪꦺꦒ꧀꧈
14. Aku ndelok bacah iku mlakune ngejeg. (Aku melihat anak itu jalannya cepat dengan langkah pendek.) = ꧋ꦲꦏꦸꦲꦤ꧀ꦢꦼꦭꦺꦴꦏ꧀ꦧꦺꦴꦕꦃꦲꦶꦏꦸꦩ꧀ꦭꦏꦸꦤꦺꦔꦺꦗꦺꦒ꧀꧈
15. Dheweke ngenyeg metu saka omah tanpa ngomong apa-apa.
(Dia berjalan cepat tidak menoleh keluar dari rumah tanpa berkata apa-apa.) = ꧋ꦝꦺꦮꦺꦏ꧀ꦏꦺꦔꦺꦚꦺꦒ꧀ꦩꦼꦠꦸꦱꦏꦲꦺꦴꦩꦃꦠꦤ꧀ꦥꦔꦺꦴꦩꦺꦴꦁꦲꦥꦲꦥ꧉
16. Adhik nginthik ibu ning warung. (Adik berjalan tergesa-gesa menyusul ibu ke warung.) = ꧋ꦲꦝꦶꦏ꧀ꦔꦶꦤ꧀ꦛꦶꦏ꧀ꦲꦶꦧꦸꦤꦶꦁꦮꦫꦸꦁ꧉
17. Dheweke ngonclong ning sekolah supaya ora telat. (Dia berjalan cepat ke sekolah agar tidak terlambat.) = ꧋ꦝꦺꦮꦺꦏ꧀ꦏꦺꦔꦺꦴꦚ꧀ꦕ꧀ꦭꦺꦴꦁꦤꦶꦁꦱꦼꦏꦺꦴꦭꦃꦱꦸꦥꦪꦲꦺꦴꦫꦠꦼꦭꦠ꧀꧈
18. Dheweke nganyag ngliwati alas kanggo golek banyu.
(Dia berjalan terus melewati hutan untuk mencari air.) = ꧋ꦝꦺꦮꦺꦏ꧀ꦏꦺꦔꦚꦒ꧀ꦔ꧀ꦭꦶꦮꦠ꧀ꦠꦶꦲꦭꦱ꧀ꦏꦁꦒꦺꦴꦒꦺꦴꦭꦺꦏ꧀ꦧꦚꦸ꧉
19. Wong iku mlakune kanthi legenjong. (Orang itu jalannya cepat dengan langkah panjang.) = ꧋ꦮꦺꦴꦁꦲꦶꦏꦸꦩ꧀ꦭꦏꦸꦤꦺꦏꦤ꧀ꦝꦶꦊꦒꦼꦤ꧀ꦗꦺꦴꦁ꧉
20. Sanajan akeh alangan, aku bakal ngoncog nganti tekan puncake gunung. (Meskipun banyak rintangan, saya akan terus berjalan hingga mencapai puncak gunung.) = ꧋ꦱꦤꦗꦤ꧀ꦲꦏꦺꦃꦲꦭꦁꦔꦤ꧀꧈ꦲꦏꦸꦧꦏꦭ꧀ꦔꦺꦴꦤ꧀ꦕꦺꦴꦒ꧀ꦔꦤ꧀ꦠꦶꦏꦼꦏꦤ꧀ꦥꦸꦤ꧀ꦕꦏ꧀ꦲꦺꦒꦸꦤꦸꦁ꧉
Kesimpulan
Dari artikel ini, kita bisa melihat kekayaan istilah dalam bahasa Jawa untuk menyebutkan aktivitas berjalan. Ada berbagai istilah yang menggambarkan cara berjalan, mulai dari mlaku, kethipel-kethipel, hingga ngoncog, yang masing-masing memiliki perbedaan, tergantung pada kecepatan atau langkahnya.
Dengan memahami dan mempraktikkan berbagai istilah ini, kita dapat lebih mendalami kekayaan bahasa Jawa. Jangan lupa untuk terus belajar dan berlatih, termasuk menulis aksara Jawa, ya, Lur!
Referensi
Arif Budiarto. --. Petunjuk Pengetikan Aksara Jawa.
Nardiati, Sri., & dkk. (1998). MEDAN MAKNA AKTIVITAS KAKI DALAM BAHASA JAWA. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Penulis: Eva Ardelia Chitraloka, Junior Content Writer
Posting Komentar