Webinar Aku Wong Jawa Ketiga; Konten Kreator Bahasa Jawa, Maksimalkan Penghasilan dan Portofolio Digital

Table of Contents

Webinar Aku Wong Jawa Ketiga

Babad.id | Stori Loka Jawa — Platform media sosial kini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi telah bertransformasi menjadi ruang penting untuk komunikasi dan personal branding

Peluang besar ini menjadi topik dalam webinar Aku Wong Jawa ketiga "Best Practice! Strategi Menjadi Konten Kreator Bahasa Jawa untuk Maksimalkan Penghasilan dan Portofolio Digital" yang diselenggarakan oleh Babad.id pada Selasa Pon, 15 Juli 2025. 

Webinar yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Babad.id tersebut menghadirkan narasumber Saviera Zulykha Ajeng Fauqii Nuura, seorang reporter, penyiar radio RRI Jogja, dan Duta Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Dalam paparannya, Ajeng membedah potensi besar di balik media sosial dan strategi praktis untuk menjadi konten kreator, khususnya dengan menggunakan Bahasa Jawa sebagai ciri khas.

Peluang Besar di Balik Layar Media Sosial

Saviera Ajeng membagikan data terkini mengenai penggunaan media sosial di Indonesia pada tahun 2024. Dengan 167 juta pengguna aktif, yang mencakup 60,4% dari total populasi, Indonesia memiliki potensi pasar digital yang sangat besar. 

Ajeng juga menyoroti tren utama, seperti dominasi video pendek di platform seperti TikTok, serta peran penting live streaming dan konten yang otentik.

Menurutnya, media sosial penting karena tiga alasan utama:

  1. Pergeseran lanskap komunikasi: Publik kini beralih ke media sosial sebagai sumber informasi utama.
  2. Peluang besar: Media sosial adalah alat efektif untuk membentuk persepsi positif dan membangun kepercayaan publik.
  3. Jembatan komunikasi: Platform ini menghubungkan instansi dengan masyarakat secara langsung, memangkas birokrasi dan sekat-sekat formal.

Ajeng juga menekankan pentingnya branding diri melalui media sosial. Ia mencontohkan bio akun pribadinya. 

"Kalau punya saya karena membranding sebagai Mbak Jawa, maka saya tulis hashtag mbakjawa. Karena di RRI Jogja dan sebagai Duta Bahasa DIY juga," jelasnya, menunjukkan bagaimana identitas diri bisa diperkuat melalui platform digital.

Jurus Jadi Konten Kreator Bahasa Jawa

Bagi para pemula yang ingin terjun ke dunia konten kreator, Ajeng memberikan panduan langkah demi langkah. Beberapa aksi nyata yang harus segera dilakukan adalah membentuk tim konten kecil, membuat kalender konten mingguan, mendokumentasikan setiap kegiatan, dan melakukan evaluasi performa tiap bulan.

Sementara itu, tips praktis untuk memulai ngonten antara lain:

  1. Temukan Niche: Tentukan topik spesifik yang sesuai dengan minat dan keahlian.
  2. Tentukan Format: Pilih format konten yang paling dikuasai, baik video pendek, foto, atau live streaming.
  3. Siapkan Peralatan Sederhana: Tidak perlu alat mahal, mulailah dengan peralatan seadanya.
  4. Promosikan Konten: Bagikan konten ke berbagai platform dan komunitas.

Tips Agar Konten Trending

Agar konten tak sekadar dibuat, melainkan juga mendapat banyak view dan engagement, Ajeng membeberkan beberapa trik agar konten bisa menjadi trending. Tips ini meliputi:

  1. Ikuti Tren Terkini: Manfaatkan isu atau tren yang sedang viral.
  2. Gunakan Judul Terbaik: Judul yang memancing rasa penasaran akan meningkatkan peluang diklik.
  3. Buat Question and Answer (QnA) dan Beri Humor: Interaksi dengan penonton dan sentuhan humor akan membuat konten lebih menarik.
  4. Perhatikan Durasi dan Subtitle: Sesuaikan durasi konten dengan platform dan gunakan subtitle agar mudah dipahami.
  5. Ajak Komen Penonton: Berikan ajakan yang memicu penonton untuk berinteraksi.
  6. Gunakan Visual HOOK dan Thumbnail: Tampilan awal yang memikat sangat menentukan.
  7. Perhatikan Jadwal Upload, Caption, dan Hashtag: Keteraturan dan penggunaan kata kunci yang tepat akan memaksimalkan jangkauan.

Contoh hook yang disarankan pun dibuat dengan gaya yang khas dan memancing rasa ingin tahu, seperti: "Terungkap: Ternyata Ini yang Membuat orang Jawa takut berbahasa Jawa," atau "3 hal yang harus dipersiapkan sebelum nikah adat Jawa."

Kendala dan Solusi: Yang Terpenting adalah Melakukan

Ajeng juga memaparkan kendala yang sering dihadapi para konten kreator, seperti konten tidak trending, minim apresiasi, jadwal yang padat, masalah tim, hingga kesulitan mencari ide konten.

Namun, ia memberikan solusi praktis. Ide konten bisa didapat dari mencari referensi dari kreator lain yang satu niche atau mengakomodir request dari penonton.

Di tengah berbagai tantangan dan trik yang ada, Saviera Ajeng menyampaikan pesan paling krusial. "Yang terpenting semuanya adalah melakukan," pungkasnya. 

Diskusi ini ditutup dengan semangat baru bagi para peserta untuk segera memulai dan konsisten dalam berkarya sebagai konten kreator berbahasa Jawa, memanfaatkan potensi digital untuk melestarikan bahasa dan budaya.


Mukaromatun Nisa
Mukaromatun Nisa Bunga Kenanga

Posting Komentar