Pemberontakan Nambi dan Konflik di Istana Majapahit

Table of Contents

Sebuah riwayat tentang loyalitas yang diputarbalikkan menjadi pengkhianatan. Kisah Nambi adalah cermin retak dari stabilitas Majapahit di masa-masa awalnya, di mana intrik istana terbukti lebih tajam dari bilah keris.

Seorang penasihat licik bernama Mahapati sedang berbisik di telinga Raja Jayanagara yang masih muda.
Seorang penasihat licik bernama Mahapati sedang berbisik di telinga Raja Jayanagara yang masih muda. (generatif ChatGPT)

BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Di balik singgasana Majapahit yang baru tegak di bawah Raja Jayanagara, putra sang pendiri Raden Wijaya, intrik berjalin laksana sulur-sulur beracun. Kerajaan yang dibangun di atas reruntuhan Singhasari dan Kediri itu masih mencari bentuk kestabilannya. Namun, stabilitas itu terancam bukan hanya dari luar, melainkan dari bisikan-bisikan beracun di dalam tembok keraton. Salah satu korban paling tragis dari politik adu domba ini adalah Nambi, seorang abdi setia yang akhirnya tewas dengan cap pemberontak. Pemberontakan Nambi menjadi salah satu episode paling kelam yang mengguncang fondasi awal kemegahan Majapahit.

Awal Mula Konflik: Fitnah Mahapati di Panggung Politik Majapahit

Nambi bukanlah sosok sembarangan di istana Majapahit. Ia adalah putra dari Arya Wiraraja, penguasa Lumajang yang begitu berjasa membantu Raden Wijaya mendirikan kerajaan. Atas jasa ayahnya dan kesetiaannya sendiri, Nambi menduduki jabatan prestisius sebagai patih atau perdana menteri. Posisinya sentral, dan loyalitasnya tak diragukan.

Namun, di istana, selalu ada pihak yang mengincar kekuasaan dengan cara licik. Kitab Pararaton secara eksplisit menunjuk seorang tokoh bernama Mahapati sebagai biang keladi fitnah (rajapisuna) yang menyasar para abdi setia kerajaan, termasuk Nambi. Mahapati menyebar desas-desus dan memutarbalikkan fakta, menciptakan api dalam sekam di antara raja dan para pembantunya yang paling tepercaya.

Titik picu konflik Nambi bermula dari sebuah peristiwa keluarga yang dimanfaatkan secara politik. Ketika Nambi memohon izin kepada Raja Jayanagara untuk menengok ayahnya, Wiraraja, yang sedang sakit keras di Lamajang, sang raja memberinya izin dengan syarat agar tidak terlalu lama berada di luar ibu kota. Namun, setibanya di Lamajang, Nambi mendapati kondisi ayahnya kian parah hingga akhirnya wafat. Dalam suasana duka, Nambi memutuskan untuk tinggal lebih lama dan membangun sebuah benteng pertahanan (kuta) di Lëmbah.

Di sinilah peran Mahapati menjadi sentral. Pembangunan benteng oleh Nambi, yang mungkin dimaksudkan untuk memperkuat pertahanan wilayah warisan ayahnya, dilaporkan oleh Mahapati kepada Jayanagara sebagai tindakan persiapan pemberontakan. Racun fitnah itu bekerja dengan sempurna. Raja Jayanagara, yang masih muda dan mungkin terpengaruh oleh hasutan, mulai mencurigai Nambi sebagai ancaman bagi takhtanya.

Pemberontakan di Lamajang dan Akhir Tragis Sang Patih

Tuduhan pemberontakan memaksa Nambi mengambil sikap defensif. Merasa dirinya telah difitnah dan posisinya terancam, ia memilih bertahan di Lamajang. Kabar bahwa para pembantu setia lainnya seperti Juru Dëmung dan Patih Ëmban telah tewas dalam upaya melawan kekuatan istana yang dihasut Mahapati semakin membulatkan tekadnya untuk melawan. Dalam keputusasaan, Nambi bersumpah akan bertarung habis-habisan, bahkan menyamakan pertempurannya dengan pertempuran di Bubat, sebuah ramalan tragis yang menunjukkan kesiapannya untuk mati.

Raja Jayanagara, yang termakan hasutan Mahapati, akhirnya mengirimkan ekspedisi militer besar-besaran untuk menumpas Nambi di Lamajang. Pertempuran pun tak terhindarkan. Kitab Nagarakretagama dan Pararaton mencatat peristiwa ini terjadi pada tahun saka 1238 atau 1316 M. Pasukan Majapahit menyerbu benteng pertahanan Nambi. Meskipun Nambi dan para pengikutnya seperti Dërpana, Samara, dan Wirot memberikan perlawanan sengit, kekuatan pasukan ibu kota terbukti terlalu superior.

Akhir dari perlawanan itu sangat tragis. Benteng di Pajarakan dihancurkan, dan Nambi beserta seluruh keluarga dan pengikutnya dibinasakan. Kemenangan ini memastikan kendali penuh Majapahit atas Lamajang, namun meninggalkan luka mendalam berupa konflik internal yang didasari fitnah. Pemberontakan Nambi menjadi salah satu dari serangkaian pergolakan internal—bersama dengan pemberontakan Ranggalawe, Lembusora, Kuti, dan Tanca—yang menguji ketahanan Kerajaan Majapahit pada masa-masa awalnya.

Strategi Jayanagara Menumpas Pemberontakan

Menghadapi situasi yang telah dibingkai sebagai pemberontakan, strategi Raja Jayanagara, atas masukan Mahapati, adalah penumpasan total tanpa kompromi. Kerajaan tidak memberikan ruang untuk diplomasi atau klarifikasi atas tuduhan yang menimpa Nambi. Keputusan untuk mengirim pasukan dalam jumlah besar menunjukkan bahwa ancaman dari Lamajang dianggap serius dan harus diselesaikan dengan kekuatan militer.

Strategi ini efektif dari sudut pandang militer. Dengan mengerahkan kekuatan penuh dari pusat kerajaan, perlawanan di daerah dapat dipadamkan dengan cepat dan tuntas. Kehancuran total Nambi dan keluarganya menjadi pesan yang jelas bagi para penguasa daerah lain tentang konsekuensi jika menentang kekuasaan pusat Majapahit. Namun, strategi ini juga menunjukkan betapa berbahayanya intrik politik istana yang dapat mengubah abdi setia menjadi musuh negara, dan bagaimana seorang raja dapat dimanipulasi untuk menghancurkan pilar-pilar kekuasaannya sendiri. Peristiwa ini menggarisbawahi kerapuhan politik di balik citra kebesaran Majapahit yang baru mulai dibangun.

Sumber Rujukan:

1. Pararaton (Ken Arok) of het Boek der Koningen van Tumapël en van Majapahit. (1920). Diedit oleh J.L.A. Brandes dan N.J. Krom.

2. Nagarakrtagama, oleh Mpu Prapanca (1365 M). (1919). Diedit dan dibahas oleh H. Kern dengan catatan dari N.J. Krom.

3. Andrisijanti, Inajati (Ed.). (2014). Majapahit Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota. Yogyakarta: Penerbit Kepel Press.

4. Sastradiwirya (Penerjemah). (1988). Babad Majapahit dan Para Wali 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar