![]() |
| Ilustrasi kayu bertuah, dari asam Jawa, dewandaru dan stigi. (Generatif Gemini) |
BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Di antara sepuluh unsur alam yang diyakini masyarakat Jawa—termasuk air, angin, api, dan batu—kayu memegang peranan vital sebagai medium spiritual. Secara fisik, kayu adalah bagian dari pohon (batang atau cabang). Secara metafisika, kayu dipercaya telah memiliki kekuatan gaib yang sudah ada sejak ia tumbuh.
Para spiritualis Jawa mengategorikan kayu berdasarkan getaran batin yang dimilikinya. Kayu dapat bersifat:
1. Pasif: Disebut kayu yang getarannya kecil dan tidak "bergetar" dalam pandangan batin. Kayu ini dianggap masih alami dan belum tersentuh makhluk halus.
2. Aktif: Disebut kayu yang getarannya besar dan sering timbul dari makhluk halus (jin) yang berdiam di sana.
Kayu bertuah yang dicari umumnya adalah kayu yang memiliki tuah alami (pasif) atau kayu yang memiliki manfaat pengobatan, namun sebagian besar spiritualis memburu kayu yang sudah "diisi" atau dihuni makhluk halus (aktif).
Kayu Pilihan Spiritualis dan Kekuatan Pelumpuh
Beberapa jenis kayu menjadi primadona dalam dunia mistik Jawa karena manfaatnya yang spesifik, terutama bagian teras (galih).
1. Galih Asam Jawa dan Soda Lanang Aren: Pengusir Kekuatan Jahat
Galih Asam Jawa (Teras) adalah bagian keras pohon Asam Jawa yang sudah berusia ratusan tahun. Kayu ini diburu karena dipercaya memiliki kekuatan alami untuk mengusir kekuatan jahat yang akan menyerang. Manfaatnya bahkan melampaui pagar gaib; jika Galih Asam Jawa digunakan untuk memukul seseorang yang memiliki kekuatan gaib hitam, maka sebagian atau seluruh kekuatan gaibnya dapat hilang untuk sementara, bahkan musnah. Kekuatan alami yang hebat ini menjadikan Galih Asam Jawa sering dibuat menjadi mata cincin atau tongkat.
Sementara itu, pada pohon Aren terdapat Soda Lanang, yaitu lidi yang jatuh dan menancap di tanah. Soda Lanang Aren diyakini memiliki kekuatan mampu untuk menghentikan aliran sungai dan yang lebih fatal, jika dipukulkan, dapat menghilangkan kekuatan gaib orang lain secara permanen atau bahkan menyebabkan kelumpuhan.
2. Kayu Dewandaru dan Drini: Penangkal Mistik dari Pesisir
Kayu Dewandaru dipercaya memiliki asal-usul dari tongkat seorang Wali yang ditancapkan ke tanah. Kayu ini terkenal karena beberapa manfaat gaibnya:
• Penghalau Jin.
• Dapat mengobati gigitan ular berbisa.
• Mampu mendatangkan badai di laut.
Namun, Dewandaru memiliki pantangan yang ketat; ia tidak boleh dibawa ke luar Jawa atau menyeberang laut, karena diyakini akan mendatangkan badai laut.
Kayu lain yang memiliki fungsi perlindungan adalah Kayu Drini. Kayu yang tumbuh kerdil di karang ini dipercaya dapat menjauhkan pemegangnya dari binatang buas dan berbisa. Kayu Drini juga diyakini mampu menghilangkan kekuatan fisik dan gaib jika dipukulkan. Sayangnya, meskipun anti binatang berbisa, kayu ini tidak dapat menawarkan bisa yang sudah terlanjur masuk melalui gigitan atau sengatan.
Kayu Panas dan Kerajaan Jin
Tidak semua kayu bertuah membawa keberuntungan atau ketenangan. Beberapa jenis kayu diyakini memiliki sifat panas atau menjadi tempat tinggal bagi makhluk halus yang bersifat jahat.
1. Kayu Bersifat Panas dan Memicu Amarah
Kayu yang memiliki sifat panas akan mengakibatkan pembawanya mudah terpicu amarah (brangasan), sering adu mulut, dan memiliki sifat sok jago. Contoh kayu panas meliputi:
• Stigi (disebut juga Kastigi atau Kayu Sulaiman): Kayu ini merupakan favorit spiritualis Kejawen dan dikaitkan dengan penunggu Gunung Merapi. Stigi memiliki kekerasan yang tinggi sehingga tenggelam dalam air. Namun, Stigi diyakini memiliki sifat perempuan dan tidak baik dibawa oleh perempuan. Ia juga fatal jika digunakan sebagai alat pukul.
• Liwung: Kayu yang dijaga makhluk halus ini, meskipun berguna sebagai piandel dalam berdagang atau kekebalan (jika dirajah), dapat memicu sifat amarah.
Kayu-kayu yang bersifat panas seperti Stigi, Dewandaru, dan Tesek tidak disarankan digunakan sebagai warangka keris karena akan mendukung sifat panas keris dan berakibat sawan (pengaruh gaib negatif) yang jelek.
2. Kayu yang Dihuni Makhluk Halus (Kerajaan Jin)
Beberapa pohon atau kayu dianggap sebagai tempat favorit (kerajaan) bagi jin atau makhluk halus. Jenis-jenis ini meliputi:
• Beringin (Waringin): Pohon Beringin secara umum diidentikkan dengan keberadaan jin jahat dan sering ditanam sebagai penjaga wilayah yang memiliki sifat gaib.
• Joho: Kayu tinggi yang banyak ditumbuhi tanaman simbar. Pohon Joho diyakini merupakan tempat yang disukai jin sebagai tempat tinggal, bahkan di daerah sekitarnya dijadikan kerajaan jin.
• Klumpit: Pohon yang dapat tumbuh hingga ratusan meter dan ratusan tahun. Kayu Klumpit merupakan tempat yang sangat digemari makhluk halus untuk dijadikan tempat tinggal, menjadikan area sekitarnya angker.
• Pule: Pohon Pule biasanya dihuni oleh jin jahat, dan kadang menjadi tempat jin menyimpan mustikanya di bagian batang tengah.
Daftar Pustaka
Triyogo, A. H. (2005). Benda-Benda Bertuah Masyarakat Jawa. Yogyakarta: Narasi.
